Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pemilu di Antara Pesta Rakyat dan "Perang Puputan"

16 April 2019   10:27 Diperbarui: 16 April 2019   10:31 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejauh ini kita hanya kebanyakan berkomentar, mengkritik, nyinyir, atau bahkan menuduh, sekalipun ketika kita diserahkan untuk mengurusi hal tetek-bengek pesta rakyat belum tentu kuat. 

Kita yang hanya diarahkan untuk nyoblos saja, seolah-olah itu hal yang berat, sehingga berbagai nada peyoratif mendahului bahkan jauh sebelum kemudahan nyoblos berlangsung.

Mari jadikan pesta rakyat ini ajang kegembiraan dalam berdemokrasi, bukan sekadar tuduhan-tuduhan tak berdasar, apalagi menimbulkan suasana kesedihan yang dibuat-buat, dimana seolah-olah ketika salah satu kandidat yang terpilih negeri ini hancur lebur atau dikuasai antek-antek asing atau orang-orang yang tidak seiman dengan kita. 

Politik itu rangkaian diin, dunya, daulah (agama atau ideologi, keduniaan, dan pergantian kekuasaan). Jadi biarkan politik menjadi "alami" yang merujuk pada perputaran kekuasaan, siapa yang berhak berkuasa atas dasar pilihan rakyatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun