Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Haji Itu "Istitho'ah", Bukan Sekadar Ibadah

15 Desember 2018   17:12 Diperbarui: 20 Februari 2019   14:44 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produk kedua Danamon Syariah ini cukup menarik, karena dapat membantu setiap jamaah mewujudkan impiannya untuk berhaji ke Tanah Suci dengan tanpa dibebani setoran awal yang relatif besar.

Proses persiapan naik haji antara Laki-laki dan Perempuan
Dari seluruh ibadah ritual yang diwajibkan kepada setiap muslim, hanya haji yang memberlakukan syarat istitho'ah, mengingat haji lebih mengutamakan kesiapan fisik. Bisa jadi, tak semua muslim "mampu" memenuhi persyaratannya.

Karenanya, selain persiapan finansial, setiap calon jamaah harus sedini mungkin memperhatikan kesehatan fisiknya, bahkan sedari masa persiapan (manasik, menyiapkan dokumen, dll). 

Terlebih pemerintah telah memberlakukan persyaratan istitho'ah kesehatan secara lebih ketat sejak tahun 2016 lalu. Hal tersebut ditetapkan demi mengurangi risiko kecelakaan atau kematian.

Maka dari itu, setiap calon jamaah haji harus melalui serangkaian tes kesehatan secara menyeluruh untuk memastikan kondisi fisik yang layak untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji. 

Kebijakan ini ditetapkan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi risiko kematian jamaah di setiap musim haji yang angkanya cenderung meningkat.

Selain itu, strategi lain guna mengurangi risiko kecelakaan dan kematian ialah dengan menjamin setiap anggota keluarga yang berusia lanjut ditemani oleh anggota keluarga lainnya. 

Misalkan, apabila ibu dan anak tercatat memiliki tanggal keberangkatan berbeda, maka keduanya dapat berangkat di tahun yang sama cukup menunjukkan dokumen resmi yang menyatakan keduanya memiliki ikatan keluarga.

Persiapan jamaah haji di bandara Soeta/Dok.Pri, Haji2018
Persiapan jamaah haji di bandara Soeta/Dok.Pri, Haji2018
Selain mempersiapkan kesehatan, ada beberapa perbedaan yang harus diperhatikan mengenai kesiapan khusus jamaah haji laki-laki dan perempuan.

Jamaah haji laki-laki dimungkinkan untuk berhaji tanpa pendamping --kecuali sudah lansia atau memiliki kondisi fisik khusus. Sedangkan jamaah haji perempuan disarankan untuk berangkat disertai oleh mahram (pendamping). 

Mahram dalam konteks keagamaan berarti "pelindung" yang bertanggung jawab terhadap seluruh keselamatan perempuan dalam suatu perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun