Dan benar saja, pengalaman membacanya berbeda jauh dari sebelumnya. Teks dalam bahasa ibu membuat bacaan terasa lebih ringan dan alur cerita lebih mengalir tanpa gangguan.Â
Bahkan, perasaan "zoning out" yang biasanya muncul, mendadak hilang begitu saja.
Tidak ada lagi keinginan untuk mengulang halaman atau menelusuri paragraf sebelumnya. Setiap kalimat terasa lebih jelas, dan isi cerita semakin mudah dipahami.
Saya semakin yakin bahwa bahasa ibu memiliki peran penting dalam meningkatkan fokus dan pemahaman saat membaca.
Ini bukan hanya sekadar preferensi, tetapi lebih kepada kebutuhan mental kita yang membutuhkan kenyamanan dalam mencerna informasi.Â
Membaca dalam bahasa ibu bukan hanya memperkaya pengalaman membaca, tetapi juga mencegah kita dari kebiasaan "zoning out" yang mengganggu.Â
Dengan bahasa Indonesia, saya merasa lebih "dekat" dengan teks yang dibaca, dan ini mendorong rasa penasaran saya untuk terus melanjutkan bacaan tanpa perlu teralihkan oleh hal lain.
Tentu saja, dalam dunia yang semakin global, kemampuan berbahasa asing tetap penting.Â
Namun, untuk menjaga konsentrasi saat membaca, terutama untuk materi yang cukup berat, membaca dalam bahasa ibu bisa menjadi solusi yang efektif.Â
Apalagi, sekarang ini akses untuk menerjemahkan buku semakin mudah dan cepat.Â
Dengan bantuan teknologi, kita bisa menikmati bacaan asing tanpa harus kehilangan esensinya.