Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Kebijakan Harga Karbon terhadap Harapan Inflasi

9 September 2024   21:05 Diperbarui: 9 September 2024   21:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi emisi gas rumah kaca. (Freepik.com)

Dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan harga karbon telah menjadi salah satu instrumen penting dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim. 

Harga karbon bertujuan untuk menangkap biaya eksternal dari emisi karbon, sehingga mendorong perusahaan untuk mengurangi jejak karbon mereka dengan meningkatkan efisiensi energi atau beralih ke sumber energi yang lebih bersih. 

Namun, kenaikan harga karbon juga dapat berdampak pada biaya produksi, yang akhirnya memicu tekanan inflasi. 

Artikel yang ditulis oleh Jannik Hensel, Giacomo Mangiante, dan Luca Moretti (2024) dalam Journal of Monetary Economics meneliti bagaimana kebijakan harga karbon memengaruhi harapan inflasi perusahaan serta keputusan penetapan harga.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan harga karbon secara signifikan meningkatkan harapan inflasi perusahaan, yang pada akhirnya memengaruhi pertumbuhan harga yang direalisasikan. 

Dengan menggunakan data survei dari perusahaan manufaktur, para penulis menemukan bahwa meskipun perusahaan pada awalnya sering membuat kesalahan prediksi mengenai dampak kenaikan harga karbon terhadap harga produk mereka, dalam jangka panjang harapan inflasi tetap lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan harga yang sebenarnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan karbon dapat memicu kesalahan perkiraan harga di kalangan perusahaan, yang akhirnya memengaruhi stabilitas inflasi secara keseluruhan.

Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya bagi bank sentral dan pembuat kebijakan untuk memantau dampak kebijakan iklim terhadap inflasi, mengingat risiko terjadinya ekspektasi inflasi yang lebih tinggi dalam jangka panjang akibat kebijakan harga karbon yang ketat.

***

Penelitian ini mengungkapkan bahwa kenaikan harga karbon tidak hanya memengaruhi harapan inflasi perusahaan, tetapi juga menciptakan tantangan dalam proses pembentukan ekspektasi ekonomi. 

Salah satu temuan utama adalah adanya "rigiditas informasi" di antara perusahaan, di mana perusahaan sering kali tidak memanfaatkan semua informasi yang tersedia dalam memproyeksikan dampak harga karbon terhadap bisnis mereka. 

Dalam beberapa bulan pertama setelah kebijakan harga karbon diterapkan, banyak perusahaan yang membuat kesalahan perkiraan, di mana mereka meremehkan dampak kenaikan harga energi terhadap biaya produksi mereka. 

Ini menyebabkan kesalahan prediksi positif yang kemudian disesuaikan ketika perusahaan menyadari dampak sebenarnya dari kebijakan tersebut.

Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan harga karbon menghasilkan peningkatan pertumbuhan harga yang diharapkan dan direalisasikan oleh perusahaan. 

Pada kuartal-kuartal awal setelah kebijakan karbon diterapkan, terjadi kenaikan yang signifikan pada harapan harga, terutama pada sektor yang intensif energi. 

Namun, dalam jangka menengah hingga panjang, pertumbuhan harga yang direalisasikan ternyata lebih rendah daripada harapan awal perusahaan, yang menyebabkan kesalahan prediksi negatif. 

Ini mengindikasikan bahwa sementara harapan inflasi terus meningkat, dampak sebenarnya terhadap harga riil lebih terbatas dan tidak bertahan lama.

Dalam konteks ini, penelitian ini menyoroti pentingnya karakteristik perusahaan dalam mempengaruhi respons mereka terhadap kebijakan harga karbon. 

Perusahaan yang memiliki intensitas energi rendah cenderung membuat kesalahan perkiraan yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki intensitas energi tinggi. 

Hal ini karena perusahaan yang menggunakan energi lebih sedikit kurang rentan terhadap fluktuasi harga energi, sehingga mereka kurang memperhatikan perubahan kebijakan karbon dalam memproyeksikan harga produk mereka.

Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa perusahaan dengan margin keuntungan yang lebih rendah memiliki kemampuan yang lebih terbatas untuk meneruskan kenaikan biaya energi ke harga akhir produk mereka. 

Ini menunjukkan bahwa di lingkungan bisnis yang lebih kompetitif, perusahaan memiliki insentif lebih besar untuk memantau dan memproses informasi ekonomi, termasuk dampak harga karbon terhadap biaya produksi mereka. 

Akibatnya, mereka cenderung membuat kesalahan prediksi yang lebih sedikit dibandingkan perusahaan yang beroperasi dengan margin keuntungan yang lebih besar.

Temuan ini menyoroti peran penting kebijakan harga karbon dalam membentuk ekspektasi inflasi perusahaan dan dampaknya terhadap stabilitas harga. 

Perbedaan dalam respons perusahaan berdasarkan karakteristik mereka menunjukkan bahwa kebijakan ini memiliki dampak yang beragam di berbagai sektor ekonomi, dengan implikasi jangka panjang terhadap kebijakan moneter dan pengelolaan inflasi.

***

Penelitian ini menegaskan bahwa kebijakan harga karbon memiliki dampak signifikan terhadap harapan inflasi dan pertumbuhan harga perusahaan. 

Meskipun dampak inflasi dari kenaikan harga karbon cenderung sementara, harapan inflasi perusahaan tetap meningkat dalam jangka panjang, yang berpotensi memengaruhi stabilitas harga di masa mendatang. 

Perbedaan respons perusahaan berdasarkan intensitas energi dan margin keuntungan mereka juga menunjukkan adanya kebutuhan untuk pendekatan kebijakan yang lebih tersegmentasi.

Bagi pembuat kebijakan dan bank sentral, hasil ini menekankan pentingnya untuk tidak mengabaikan dampak kebijakan harga karbon terhadap ekspektasi inflasi. 

Bahkan jika dampak langsungnya tidak bertahan lama, perubahan dalam harapan inflasi dapat menghasilkan efek jangka panjang yang lebih persisten. 

Oleh karena itu, perlu ada pemantauan yang cermat terhadap kebijakan iklim dan respons inflasi untuk memastikan bahwa inflasi tetap terkendali dan ekspektasi inflasi tidak terlepas dari target yang ditetapkan.

Referensi

Hensel, J., Mangiante, G., & Moretti, L. (2024). Carbon pricing and inflation expectations: Evidence from firm-level survey data. Journal of Monetary Economics, 145, 103561. https://doi.org/10.1016/j.jmoneco.2024.103561

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun