Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Mengapa Orang Malas adalah Target Terbaik untuk Bisnis Anda?

21 Juli 2024   17:35 Diperbarui: 24 Juli 2024   11:12 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari analisis Clayton Christensen mengenai 'disruptive innovation', bisnis makanan online mewakili disrupsi dalam cara tradisional memperoleh makanan, dengan memanfaatkan teknologi untuk menjawab keengganan konsumen untuk memasak atau belajar memasak sendiri.

Jadi, bukan hanya tentang makanan yang ditawarkan, tetapi juga tentang bagaimana makanan tersebut dapat diakses dengan mudah.

Dalam setiap kasus, prinsip utama yang saya sampaikan ke mahasiswa adalah bahwa setiap elemen kemalasan yang bisa diidentifikasi adalah sebuah peluang yang bisa diubah menjadi keuntungan. 

Entrepreneur sejati adalah mereka yang bisa melihat peluang dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari, dan kemalasan, entah itu karena sibuk, kebiasaan, atau kenyamanan, adalah medan subur yang selalu siap untuk ditaklukkan.

Strategi Memanfaatkan Kemalasan untuk Inovasi Bisnis

Berlanjut dari pemahaman bahwa kemalasan bisa menjadi lahan yang subur untuk inovasi, penting bagi setiap entrepreneur untuk menggali lebih dalam lagi tentang bagaimana kecenderungan ini bisa dimanfaatkan dengan cara yang beretika dan berkelanjutan. 

Steve Jobs pernah berkata, "Inovasi membedakan pemimpin dan pengikut." 

Dalam konteks memanfaatkan kemalasan, inovasi tidak sekedar menciptakan produk atau jasa yang memudahkan, tetapi juga memastikan bahwa ini membawa nilai tambah yang signifikan bagi kehidupan konsumen.

Ambil contoh dari industri kebugaran. 

Dengan munculnya aplikasi dan alat kebugaran yang dapat digunakan di rumah, entrepreneur telah berhasil memanfaatkan kemalasan orang-orang yang enggan atau tidak memiliki waktu untuk pergi ke gym. 

Produk seperti pelatih virtual dan aplikasi pelacak kebugaran memungkinkan pengguna untuk tetap bugar tanpa meninggalkan kenyamanan rumah mereka, menawarkan personalisasi dan fleksibilitas yang tidak dapat diberikan oleh gym konvensional. 

Ini adalah contoh bagaimana kemalasan, ketika dilihat sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup, bisa menjadi kekuatan pendorong di balik inovasi yang berarti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun