Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "The Angel Of The Odd"

4 Juni 2024   06:58 Diperbarui: 4 Juni 2024   07:05 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya: Edgar Allan Poe (1809-1849)

Pertemuan Tak Terduga

Pada suatu sore yang dingin di bulan November, seorang narator tanpa nama menikmati makan malam yang lezat di rumahnya yang sepi. Setelah makan, ia memutuskan untuk membaca surat kabar sambil menikmati beberapa botol minuman. Namun, perhatiannya tertarik pada sebuah artikel tentang kecelakaan aneh yang menyebabkan kematian seorang pria karena kesalahan saat bermain permainan tiupan panah. Narator, yang skeptis, merasa marah dan menganggap artikel tersebut sebagai kebohongan.

Tiba-tiba, suara aneh yang menggelegar membangunkannya dari renungannya. Suara tersebut datang dari makhluk yang sangat aneh dan tak terdefinisi, yang duduk di sampingnya, dengan tubuh yang menyerupai tong anggur dan kepala yang tampak seperti botol dengan tutup mirip topi kavaleri. Makhluk tersebut memperkenalkan diri sebagai Malaikat Keganjilan, yang bertugas membawa kejadian-kejadian aneh pada manusia.

Narator, yang terkejut dan bingung, mencoba mengusir makhluk tersebut, namun dengan santainya Malaikat Keganjilan menggunakan botol yang dia miliki sebagai tangan untuk mengetuk kepala narator, menghentikannya seketika. Malaikat itu, dengan penuh kesabaran namun keras kepala, ingin menunjukkan kepada narator bahwa kejadian aneh yang ia bawa adalah bagian dari realitas.

Pengajaran dari Malaikat Keganjilan

Setelah insiden awal, Malaikat Keganjilan memutuskan untuk memberikan pelajaran kepada narator. Makhluk itu mengisi gelas narator dengan Kirschenwsser, sebuah minuman keras, sambil mencairkan anggur port narator dengan air. Malaikat itu kemudian mengungkapkan bahwa ia adalah genius yang mengatur contretemps, atau kejadian tak terduga, yang sering mengejutkan orang-orang skeptis.

Selama percakapan, narator mencoba menyangkal klaim Malaikat Keganjilan tetapi setiap kali dia mencoba, dia hanya mendapat lebih banyak bukti kekuatan dan keanehan makhluk tersebut. Malaikat itu terus membicarakan bagaimana dia membawa kejadian aneh dan tak terduga ke dalam kehidupan manusia, menciptakan situasi yang membingungkan dan terkadang menghibur, yang sering kali membuktikan ironi dan absurditas kehidupan.

Di tengah diskusi, narator mencoba untuk melawan dan melemparkan garam ke arah Malaikat, tetapi usahanya sia-sia. Malaikat itu, tidak terganggu oleh upaya narator untuk melukainya, membalas dengan memberikan lebih banyak pukulan keras ke kepala narator, yang akhirnya memaksa narator untuk menyerah dan mendengarkan.

Melalui dialog yang semakin intens, Malaikat itu mengajarkan kepada narator tentang pentingnya mengakui dunia yang tidak terduga dan sering kali tidak rasional ini. Dia menunjukkan bahwa bahkan orang yang paling logis pun tidak bisa mengabaikan keganjilan yang ada di sekitar mereka, dan bahwa kadang-kadang, kejadian aneh itu sendiri dapat mengungkapkan kebenaran yang lebih dalam tentang keberadaan kita.

Konsekuensi dari Keganjilan

Saat percakapan berlangsung, narator menjadi semakin terlibat dengan kisah-kisah dan kejadian aneh yang dibawa oleh Malaikat Keganjilan. Meskipun awalnya ia sangat skeptis, peristiwa yang terjadi semakin membuatnya mempertanyakan realitasnya sendiri. Narator mulai mengalami serangkaian kejadian yang sangat tidak biasa dan sial setelah interaksi mereka, termasuk jam yang berhenti berjalan sehingga membuatnya terlambat untuk janji penting, yang berakhir dengan kehilangan asuransi rumahnya.

Malaikat Keganjilan, setelah memberikan pelajaran yang cukup, memutuskan untuk meninggalkan narator dengan cara yang spektakuler. Narator akhirnya tertidur dan terbangun hanya untuk menemukan rumahnya terbakar karena kelalaian---mimpi buruk yang tampaknya menjadi kenyataan karena campur tangan dari Malaikat. Dalam usaha untuk menyelamatkan diri, ia mencoba melarikan diri melalui jendela tetapi malah jatuh dan mengalami patah tulang karena seekor babi---yang ironisnya mengingatkannya pada Malaikat Keganjilan---menggaruk dirinya pada tangga yang ia gunakan untuk turun.

Setelah serangkaian malapetaka, termasuk kehilangan rambutnya yang terbakar dan upaya gagal untuk menikah, narator menjadi sangat putus asa sehingga ia mencoba mengakhiri hidupnya. Namun, setiap upaya bunuh diri gagal karena kejadian aneh dan tidak terduga, sering kali dengan intervensi langsung atau tidak langsung dari Malaikat Keganjilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun