Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kerentanan Menjadi Ayah

6 Mei 2024   07:04 Diperbarui: 6 Mei 2024   07:24 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan ayah dan anak. (Freepik/aleksandarlittlewolf)

2. Hubungan Ayah-Anak

Intervensi membantu meningkatkan keterikatan emosional antara ayah dan anak remaja mereka, menciptakan lingkungan yang lebih aman secara emosional di rumah.

Mengapa Ini Penting bagi Masyarakat Awam?

Pemahaman tentang pentingnya hubungan sehat antara pasangan dan dampaknya terhadap hubungan orang tua-anak menjadi krusial. Dengan memahami bahwa:

  • Konflik destruktif antara pasangan dapat merusak kesejahteraan keluarga.
  • Ayah sering kali lebih rentan terhadap dampak negatif dari konflik tersebut.
  • Intervensi berbasis pasangan dan keluarga terbukti efektif dalam memperbaiki hubungan ini.

Masyarakat dapat lebih menyadari pentingnya mencari bantuan dan intervensi preventif ketika konflik muncul. 

Program yang mendorong komunikasi positif, meningkatkan keamanan emosional, dan memperbaiki hubungan keluarga harus dianggap sebagai langkah penting untuk menjaga kesehatan emosional seluruh anggota keluarga.

Saran Praktis

1. Komunikasi Konstruktif

Pasangan sebaiknya belajar keterampilan komunikasi yang positif untuk mengurangi konflik yang destruktif.

2. Dukungan Profesional

Jangan ragu mencari bantuan profesional, seperti konseling keluarga atau terapi pasangan.

3. Libatkan Anak dalam Solusi

Libatkan anak-anak dalam kegiatan yang membangun hubungan, sehingga mereka merasa aman dan terlibat dalam solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun