Mari kita kupas lebih dalam implikasi dari penelitian ini.Â
Pertama, temuan yang menguatkan hipotesis kerentanan menjadi ayah menunjukkan bahwa peran ayah dalam keluarga bukan hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai sosok penting dalam pembentukan lingkungan emosional yang positif.Â
Saat konflik antar orang tua meningkat, para ayah cenderung lebih terpengaruh daripada ibu, dan hal ini berimplikasi pada hubungan mereka dengan anak-anak.
Mengapa Ayah Lebih Rentan?
Beberapa faktor dapat menjelaskan kerentanan ini:
1. Norma Sosial
Peran ayah sering dikaitkan dengan kekuatan dan stabilitas, sehingga tekanan untuk tetap tenang di tengah konflik lebih besar. Ketika konflik melampaui batas, dampaknya dapat sangat merusak kesejahteraan emosional mereka.
2. Hubungan Ayah-Anak
Anak-anak cenderung melihat ayah sebagai figur otoritas dan panutan. Konflik perkawinan yang tidak terselesaikan dapat mengganggu kemampuan ayah dalam menjaga hubungan positif dengan anak-anak mereka.
Dampak Positif IntervensiÂ
Intervensi berbasis pasangan dan keluarga dalam studi ini menunjukkan hasil positif:
1. Peningkatan Kualitas Pernikahan
Pada kelompok ayah yang mengikuti program, kualitas pernikahan meningkat, menunjukkan bahwa komunikasi yang konstruktif dan pengurangan konflik destruktif dapat memperkuat ikatan perkawinan.