Dengan langkah gembira, Saleh meninggalkan kampus dengan sebuah mimpi baru di hatinya. Ia tahu, mulai saat ini, hidupnya akan berubah. Dan ia siap untuk perubahan tersebut.
***
Hari pertama Saleh di sekolah baru tiba dengan cepat. Dengan seragam sekolah yang masih terasa kaku dan tas pinggang yang diselempangkan di punggungnya, ia berjalan menuju gerbang besar IKIP Negeri Surabaya, tempat program pendidikan khusus untuk anak-anak seperti dia diadakan.
Saat ia memasuki kelas, matanya terbuka lebar melihat anak-anak lain yang tampaknya juga mengalami kehidupan yang serupa; mereka semua tampak sama antusiasnya untuk memulai lembaran baru. Guru-guru menyambut mereka dengan hangat, memperkenalkan diri dan menjelaskan bagaimana program ini dirancang untuk membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.
Saleh duduk di samping seorang anak perempuan yang bernama Aisyah. Dia juga baru di sekolah ini dan tampak sedikit gugup. "Hai, namaku Saleh," katanya, mencoba memecah keheningan.
"Hai, Saleh. Aku Aisyah," balasnya dengan senyum lebar. "Aku senang sekali ada di sini. Rasanya seperti mimpi, ya?"
"Ya, aku juga tidak pernah membayangkan akan kembali ke sekolah lagi," ucap Saleh, senang karena menemukan seseorang yang merasakan hal yang sama.
Pelajaran hari itu adalah Matematika, salah satu mata pelajaran favorit Saleh. Prof. Hasan sendiri yang mengajar, menjelaskan konsep-konsep dengan cara yang membuat setiap anak terlibat dan tertarik. Saleh merasa seperti menemukan dunia yang selama ini hilang darinya, dan ia menyerap setiap kata dengan penuh antusiasme.
Di akhir hari, ketika bel pulang sekolah berbunyi, Saleh dan Aisyah berjalan keluar bersama-sama. "Kamu pikir kita bisa melakukan ini setiap hari?" tanya Aisyah, masih dengan rona kegembiraan di wajahnya.
"Ya, kita bisa," jawab Saleh dengan yakin. "Kita akan membuat semua orang bangga, kamu akan lihat."
Mereka berpisah di gerbang sekolah dengan janji untuk bertemu lagi keesokan harinya. Saleh mengayuh sepedanya pulang dengan hati yang lebih ringan daripada sebelumnya. Ia tahu jalan yang akan dilaluinya masih panjang dan mungkin tidak selalu mudah, tapi dengan dukungan dari sekolah baru dan teman-teman barunya, ia yakin bisa menghadapi apa pun.