Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salim, Penulis Cerita Pendek

25 April 2024   04:01 Diperbarui: 25 April 2024   05:03 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kendala? Kendala apa, Lim? Katakan, mungkin aku bisa bantu," Anita langsung serius.

Salim menghela nafas, "Aku merasa seperti kehilangan arah, Nita. Setiap kali aku menulis, rasanya kata-katanya tak mampu mengungkapkan apa yang ingin aku sampaikan. Seperti ada yang kurang."

"Hmm, pernah dengar pepatah 'malu bertanya sesat di jalan'? Kenapa tidak coba minta masukan dari penulis lain? Aku kenal beberapa penulis di komunitas Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana, mereka pasti bisa memberi masukan yang berharga," usul Anita.

Salim terdiam, mempertimbangkan saran itu.

"Tapi aku malu, Nita. Mereka penulis hebat, dan aku hanya pemula," keluh Salim.

"Salim, justru itu. Tidak ada malu dalam belajar. Setiap penulis hebat pasti pernah di posisimu sekarang. Lagipula, kamu tidak pernah tahu jika tidak mencoba," Anita bersemangat.

"Kamu benar, Nita. Baiklah, aku akan mencoba. Terima kasih, ya. Kamu selalu tahu apa yang harus dikatakan," Salim tersenyum, merasa sedikit lega.

"Selalu siap membantu! Oh ya, kirimkan aku cerita yang sudah kamu tulis. Siapa tahu, aku bisa kasih saran juga," tawar Anita.

"Tentu, akan aku kirim sebentar lagi. Makasih banyak, Nita!"

Setelah menutup telepon, Salim merasa sedikit lebih terinspirasi. Ia membuka laptopnya, mengumpulkan naskah-naskah yang telah ditulis, dan memutuskan untuk mengirimkan beberapa kepada Anita. Mungkin dengan sedikit bantuan dan dorongan, ia bisa menemukan kembali jalannya.

Sementara itu, jauh di luar ekspektasinya, email yang akan dia kirimkan itu mungkin akan membuka pintu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun