Namun, buka puasa bersama dengan teman lama harus dilakukan dengan niat yang tulus dan bukan sekedar untuk memenuhi tuntutan sosial atau formalitas belaka.Â
Niat yang tulus inilah yang membedakan antara kegiatan yang memiliki makna mendalam dengan yang hanya rutinitas kosong.Â
Dalam Islam, segala sesuatu bergantung pada niatnya, sebagaimana hadis Rasulullah SAW, "Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang telah diniatkannya" (HR. Bukhari dan Muslim).Â
Oleh karena itu, ketika kita berniat buka puasa bersama sebagai sarana untuk menguatkan silaturahmi dan mendekatkan diri kepada Allah, maka insya Allah kita akan mendapatkan pahala dari-Nya.
Lebih dari itu, buka puasa bersama teman lama dapat menjadi momen introspeksi dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan keimanan.Â
Allah SWT berfirman, "... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran" (QS. Al-Maidah: 2).Â
Melalui interaksi sosial yang positif ini, kita dapat saling menguatkan dalam menjalankan ibadah puasa dan meningkatkan keimanan, serta membantu satu sama lain dalam menghadapi tantangan yang mungkin dihadapi selama bulan Ramadan.
Kegiatan buka puasa bersama juga menjadi kesempatan untuk berbagi.Â
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang memberi buka puasa orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun juga" (HR. Tirmidzi).Â
Dengan demikian, buka puasa bersama bukan hanya menguatkan hubungan antarmanusia, tetapi juga merupakan praktik keagamaan yang dianjurkan, membawa manfaat ganda baik bagi pemberi maupun penerima.
Maka, buka puasa bersama teman lama seharusnya dijadikan lebih dari sekedar formalitas.