Perlu juga dipahami bahwa dalam penelitian sosial, kesalahan pengukuran dan bias tidak sepenuhnya dapat dieliminasi, tetapi dapat diminimalisir.
Hal ini dilakukan melalui desain penelitian yang hati-hati, pemilihan sampel yang tepat, dan analisis data yang cermat.
Misalnya, dalam pemilihan sampel, peneliti harus berusaha agar sampelnya representatif terhadap populasi yang diteliti. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hasil penelitian dapat digeneralisasi.
Selain itu, dalam analisis data, peneliti harus menggunakan metode statistik yang tepat dan memeriksa berbagai asumsi statistik untuk memastikan bahwa hasil analisis valid.
Salah satu aspek kunci lainnya dalam meningkatkan keandalan penelitian sosial adalah transparansi dan reproduksibilitas.
Peneliti harus transparan mengenai metodologi yang mereka gunakan, termasuk bagaimana mereka mengumpulkan dan menganalisis data. Dengan demikian, penelitian lain dapat mereplikasi studi tersebut untuk memverifikasi atau menantang temuan yang diperoleh.
Ini adalah prinsip dasar ilmu pengetahuan dan sangat penting dalam membangun kepercayaan dalam hasil penelitian sosial.
Penting untuk diakui bahwa penelitian sosial seringkali membahas topik yang sangat relevan dan penting untuk masyarakat.
Misalnya, penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap vaksin Covid-19 dapat memberikan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan dalam merancang strategi komunikasi yang efektif.
Dalam hal ini, subjektivitas tidak hanya tak terelakkan tetapi juga sangat penting. Apa yang dirasakan dan dipercayai oleh masyarakat dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keberhasilan program kesehatan masyarakat.