Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Pengaruhi Saya untuk Berhenti Menulis!

2 Oktober 2023   15:45 Diperbarui: 2 Oktober 2023   15:54 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterangan foto: Penulis berada di perpustakaan pribadi Dr. Sinyo Harry Sarundajang (1945-2021), Mantan Gubernur Sulawesi Utara, pada tanggal 12 Nopember 2012. Terdapat 30 ribu buku dari berbagai disiplin ilmu. Perpustakaan ini terbuka untuk umum.

***

Ini adalah tulisan saya ke-101 di Kompasiana. Masih "newbie" dibandingkan akun-akun yang sudah centang biru, mereka rata-rata telah menulis di atas 1000 artikel. Kualifikasi saya masih lima persen saja dari mereka. Sangat jauh.

***

Ada masa, di suatu penghujung senja, di tengah riuh gemuruh dunia, munculah para ulama yang begitu mencintai ilmu hingga mereka mencurahkan seluruh jiwa raga mereka untuk menuliskannya. Mereka tak hanya penulis biasa, melainkan penulis yang telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk menorehkan kata demi kata dalam ribuan jilid buku. Kisah-kisah mereka, begitu menggugah, menjadi sumber inspirasi bagi kita semua.

Mari kita melayang sejenak ke masa silam. Bayangkanlah diri kita berada di sebuah ruangan berdinding tebal dengan rak-rak penuh buku yang mengelilingi kita. Saat kita membaca, kita bisa merasakan detak jantung para ulama yang memenuhi setiap halaman. Mereka, dengan sepenuh hati, menuliskan ilmu yang mereka miliki agar kita, generasi penerus mereka, dapat memetik hikmah dan faedah darinya.

Muhammad ibnu Jarir Ath Thobari, seorang ulama besar, menulis rata-rata 40 lembar setiap hari. Bayangkan! Sebanyak itu! Dalam seumur hidupnya, ia telah menulis 584.000 lembar. Lalu, ada juga Imam Abul Wafa' 'Ali bin 'Aqil Al Hambali Al Baghdadi, yang karyanya begitu luas mencakup berbagai bidang ilmu. Kitab Al Funun yang ditulisnya mencapai 800 jilid, berisi segala macam ilmu, dari tafsir hingga tarikh.

Lalu, siapakah yang tak kenal dengan Ibnul Jauzi? Seorang ulama yang karyanya mencapai 2.000 jilid buku, dan yang ia baca saja mencapai 20.000 jilid. Itu artinya, jika kita hitung, ia telah membaca 6 juta lembar dan menulis sekitar 600 ribu lembar. Betapa luar biasa semangat dan dedikasinya!

Kemudian, di tengah-tengah zaman modern, di tanah air kita, Indonesia, muncul dua tokoh hebat yang juga telah memberikan kontribusi besar dalam dunia ilmu. Prof Dr Nurcholish Madjid, yang akrab disapa Cak Nur, dan Prof. Azyumardi Azra, keduanya merupakan guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Keduanya memiliki semangat dalam memperdalam ilmu yang luar biasa. Cak Nur memiliki koleksi buku sebanyak 6.000 lebih, sementara Prof. Azyumardi Azra memiliki koleksi buku yang mencapai 12.000 lebih. Sayangnya, kini keduanya telah tiada. Namun, semangat dan dedikasi mereka dalam mempelajari dan menyebarkan ilmu tetap abadi dan menjadi inspirasi bagi kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun