"Sini ah gua ambill..." ujar gua sambil mengambil martabak di meja dapur yang sudah di maling sebagian.
Dan langsung saja gua hempaskan dia dari meja dapur.
"MEWWWWW...." raungan macan bringas yang tidak tahu diri.
Gua gak habis pikir sama kucing bernama Blue ini, mengapa majikannya tidak mengajarkan tatakrama dan sopan santun, kalau perlu disekolahkan di SDK (Sekolah Dasar Kucing).
Gua perhatikan dengan seriusnya kucing ini, dari cara dia makan tidak menunjukkan seperti kucing domestik pada umumnya. Dan terkesan seperti macan yang sedang memangsa seekor rusa di padang rumput.
Setelah selesai makan dari hasil malingannya itu, dia langsung pasang posisi bertempur ke gua. Badan yang tegak, ekor yang menjulang tinggi, dan bulu yang memegar.
"Ini kucing apa macan si, ga ada imut-imutnya." gua yang heran.
Dengan insting buasnya itu, dia langsung menyerang kaki gua. Sontak gua langsung kaget dan lompat karena melihat tindakan kucing itu ke gua. Dan sialnya dia mengejar kaki gua.
Gua berlari dengan sekuat tenaga di dalam rumah, dan berteriak.
"AHHHH..INI KUCING KENAPA GANGGUUU HARI LIBUR GUAAAAA..."
Disaat kejar-kejaran itu sudah berlangsung selama satu jam. Kucing itu perlahan berhenti dan terlihat berjalan sedikit pincang. Gua menyadari satu hal pada kucing itu. Ternyata dia memiliki luka dibagian kaki belakangnya yang tertutup bulu lebat.