Demikian juga dari asfek fleksibilitas dan kemandirian. Pasca pandemi, mahasiswa menjadi lebih fleksible dalam proses pembelajaran terutama dalam mencari bahan kuliah. Mahasiswa juga semakin mandiri sehingga ketergantungan pada dosen menjadi semakin berkurang.
Dari sisi mental, mahasiswa perlu membangun ketahanan mental untuk mengatasi tekanan dan tantangan yang mungkin timbul di masa pasca pandemi. Fleksibilitas dalam mengelola waktu dan tugas juga menjadi kunci keberhasilan (Regehr & Glancy 2020). Hal ini tentu menjadi sebuah kondisi positif untuk bekal ketika nanti memasuki dunia kerja.
Cara Mempersiapkan Mahasiswa untuk Era Society 5.0
Tantangan selanjutnya adalah, menghadapi era Society 5.0. Agar mahasiswa dapat berkembang dalam era Society 5.0, perlu adanya upaya bersama dari lembaga pendidikan dan mahasiswa itu sendiri. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk menyusun kurikulum yang relevan, mendorong pemberdayaan mahasiswa, dan menyediakan dukungan kesejahteraan mental (Schwab, 2016; UNESCO, 2020).
Era Society 5.0 menuntut keterampilan digital yang kuat. Oleh karena itu, mahasiswa perlu menguasai alat-alat digital, analisis data, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif melalui platform digital (European Commission, 2018). Dengan demikian, mahasiswa akan semakin tangguh dalam menghadapi gempuran teknologi yang semakin canggih dan lebih siap ketika pandemi serupa terjadi lagi.
Kesimpulan
Pandemi COVID-19 telah membawa bukan hanya tantangan bagi mahasiswa, tetapi juga peluang untuk pertumbuhan dan transformasi. Untuk berhasil dalam era Society 5.0 yang semakin terhubung, mahasiswa perlu mengembangkan keterampilan digital, fleksibilitas, dan kemandirian. Dengan dukungan dari lembaga pendidikan dan mahasiswa itu sendiri, mereka dapat berkembang dan bersiap menghadapi masa depan yang semakin digital dan terhubung. Mari tingkatkan kemampuan digital, karena pilihannya adalah: digital atau tertinggal? berkembang atau tumbang?
Referensi
Anderson, T. (2021). Theories for learning with emerging technologies. In The Theory and Practice of Online Learning (pp. 55-82). Athabasca University Press.
European Commission. (2018). Digital competence framework for citizens with eight proficiency levels and examples of use. Publications Office of the European Union.
Firman, F. (2020). Dampak covid-19 terhadap pembelajaran di perguruan tinggi. BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 2(1), 14-20.