Mohon tunggu...
Syahadah Khoirul Nisa
Syahadah Khoirul Nisa Mohon Tunggu... Jurnalis - @Syahadahkn

Permudahlah hidup dengan selalu bersyukur:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Secercah Harapan

3 Maret 2020   22:44 Diperbarui: 3 Maret 2020   22:51 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya setelah pulang sekolah ibunya selalu membuka semua buku dan memastikan apakah anaknya mempunyai tugas atau tidak, lalu ibunya menyuruh andra menyelesaikan tugasnya saat itu juga. Ketika selesai adzan isya ia dituntun belajar pelajaran untuk ke esokan harinya. Dan malam ini ia belajar habis-habisan bahkan sebentar lagi ia akan melaksanakan Ujian Sekolah, UN, bahkan SBMPTN.

Malam berlalu andra bangun pagi, ia  juga di tuntun untuk  membereskan rumah mulai dari membereskan kamar, sapu-sapu, sampai mengepel, sehingga ia harus bangun pukul 04.00 pagi. Ia akan pergi kesekolah pukul 06.15 pagi dan pulangnya tidak boleh lebih dari pukul 16.00 sore begitulah rutinitas yang andra lakukan, bukan tanpa sebab namun andra harus begitu agar kedisiplinan baik.

Banyak hal yang perlu ia lakukan, namun ia tak mengeluh ia selalu jalani dengan sepenuh hatinya. Satu hal yang selalu ia pegang dalam hidupnya  yaitu "jangan mengeluh karena sesuatu hal sebab itu akan memperburuk dirimu".  Bahkan ia selalu bersyukur kalau hidupnya se-enak ini bahkan di luaran sana orang lain menginginkan seperti ia.

Andra adalah seorang pemuda yang hobinya memasak dan hasil masakannya ia bagikan kepara anak jalanan dan kepada orang-orang yang ada di tepi danau, namun selama ini orang tuanya hanya mengetahui ia membagikan makanan dengan hasil pembelian bukan membuatnya sendiri. Sehingga orang tuanya tak memarahinya.

Andra hanyalah putra tunggal dari anak seorang tentara dan seorang dokter, karena itulah ayah dan ibunya hanya memiliki satu harapan dan itu hanyalah Andra Sukmadrajat, Karena itu orang tuanya selalu menuntut ia untuk seperti inilah seperti itulah, Untungnya seorang andra memahami hal itu dan ia memaklumi orang tuanya.

Andra terkadang merasa bosan dengan apa yang ia lakukan setiap harinya oleh sebab itu ia meminta izin kepada orang tuanya untuk mengajar anak jalan setiap Sabtu dan Minggu dari pukul 07.30 pagi sampai pukul 11.00 pagi, orangtuanya tak melarang hal itu bahkan ia di dukung, namun waktu ia mengajar hanya sampai pukul 12.00 siang dan itu sudah sampai di rumahnya. Pukul 14.00 siang andra harus melakukan rutinitas yaitu les privat setiap Sabtu dan minggunya.

4. Rangkaian kata

Kini hari minggu, anna selalu pergi ke tepi pantai untuk membuat kata-kata, puisi maupun novel yang selama ini ia buat. Walaupun ia selalu membuat itu namun ia tak pernah satupun di postnya ke sosmed bahkan teman sebangkunya tak mengetahui kalau ia mempunyai hobi seperti itu dan orangtuanya pun tak mengetahuinya, sebab orangtuanya selalu sibuk bekerja.

Anna adalah anak kedua dari dua bersaudara, ya.. betul ia mempunyai kakak laki-laki dan anna memanggil kakaknya dengan sebutan abang. Abangnya kuliah di PTN negeri dengan prodi akuntansi perpajakan, orang tua Anna bekerja di sebuah perusahaan animasi atau pembuat film kartun.

"Hey Anna..., kamu ini melamun terus sedang apa kamu disini? " andra yang menyapa Anna justru itu membuat anna tersadar akan lamunannya
 "hey andra..., aku sampai kaget loh kirain siap ternyata kamu. Ouh aku sedang melihat  pemandangan. Pemandangannya indah kan, aku bersyukur masih bisa melihat pemandangan seindah ini" dengan wajah berseri-seri dan penuh kebahagiaan.

Banyak hal yang di tanyakan andra kepada Anna bahkan andra menanyakan bagaimana orangtuanya mendidik Anna dan jawaban anna simpel yaitu jangan lupakan kewajiban melaksanakan shalat lima waktu serta menjadi pribadi yang selalu disiplin waktu dan belajar, namun Anna selalu di bolehkan bermain keluar dengan batasan waktu tidak boleh pulang lebih dari Maghrib. Andra sangat cemburu kepada Anna karena orangtuanya membolehkan ia bermain sedangkan andra tak di bolehkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun