Menggali informasi secara lengkap, sehingga mendapatkan gejala yang dirasalan oleh pasien.
3. Providing Information
Memfasilitasi pemahaman terkait informasi yang dibutuhkan, dan memberikan informasi secara keseluruhan tanpa menakut-nakuti atau mengancam pasien.
4. Decision Making
Pasien mempunyai hak atas informasi, menolak atau menerima pengobatan, privasi, catatan medis, dan keikutsertaan dalam penelitian.
5. Responding the Emotion
Tenaga kesehatan bertanggung jawab melakukan advokasi, menilai minat dan kapasitas pasien dalam manajemen diri.
6. Enabling Disease, Care, and Treatment Related Behaviour
Memfasilitasi ekspresi emosional pasien terhadap penyakitnya, menciptakan hubungan interpersonal antara tenaga kesehatan dan pasien dengan komunikatif.
Komunikasi dan interaksi yang baik antara perawat dan klien memiliki pengaruh positif terhadap asuhan keperawatan (Mona Saparwati, 2022), diantaranya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, membantu pasien merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan, membantu pasien menerima dan diterima orang lain, mempercepat penyembuhan pasien, membantu pasien mendapatkan arahan mengenai penyakitnya, serta membantu pasien melatih diri untuk berkomunikasi dengan baik.
Dapat disimpulkan, komunikasi yang efektif merupakan kunci keberhasilan dalam asuhan keperawatan yang sangat mempengaruhi keselamatan dan kualitas perawatan pasien. Ketidakefektifan komunikasi bisa berakibat fatal, seperti kasus diatas kegagalan komunikasi antara perawat dan dokter bedah yang menyebabkan kematian pasien karena pendarahan yang tidak tertangani.