Mohon tunggu...
Syafimah Anggita
Syafimah Anggita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Belanja Daring sebagai Upaya Pemulihan Kondisi Sosial-Ekonomi Pedagang di Pasar Jaya Tanah Abang

14 Maret 2022   19:20 Diperbarui: 14 Maret 2022   19:27 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah yang Terjadi Akibat Covid-19

Virus Corona yang mewabah sampai sekarang merupakan keluarga besar virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi pada saluran pernafasan. Virus ini berasal dari dari Wuhan, China dengan kasus pertama pada Desember 2019. Penularan Covid-19 ini menular antar manusia dengan sangat masif menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Tentunya, kondisi ini sangat mengkhawatirkan seluruh bangsa di dunia. Oleh karena itu, World Health Organization (WHO) pun menetapkan pandemi COVID-19 sejak 11 Maret 2020.

Di Indonesia, salah satu strategi Pemerintah dalam menekan penyebaran penularan Covid-19 adalah dengan menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang pembatasan sosial berskala besar dalam rangka percepatan Covid-19. Adanya kebijakan tersebut, tentunya membuat ruang gerak masyarakat menjadi terbatas.

Mewabahnya virus covid-19 tidak hanya berdampak kepada sektor kesehatan saja, namun juga berdampak kepada berbagai sektor, seperti perekonomian, pendidikan, dan lain-lain. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi untuk menyesuaikan kondisi dan situasi yang tengah terjadi saat ini. Salah satunya, yaitu pada sektor perdagangan. Pada sektor perdagangan, dampak pandemi virus Corona sangat merugikan pedagang pasar.

Pandemi corona telah menyebabkan pusat-pusat bisnis terpaksa ditutup termasuk pusat perdagangan pakaian dan tekstil Tanah Abang, Jakarta Pusat. Perumda Pasar Jaya memperpanjang masa tutup pasar Tanah Abang untuk menekan penyebaran wabah virus corona, jadi malapetaka bagi para pedagang (CNBC, 2020).

Penutupan ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona yang begitu masif. Untuk menghindari lonjakan virus tersebut, perlu pembatasan dengan melakukan penutupan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara. Pasar merupakan tempat berkumpulnya para pedagang dan pembeli dalam melakukan kegiatan ekonomi, yaitu jual beli sehingga terjadi keuntungan antara dua belah pihak.

Pasar Jaya Tanah Abang yang merupakan pusat perbelanjaan tekstil terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara menampung kurang lebih 25 ribu pedagang pasar. Pembeli yang juga berasal dari berbagai macam daerah yang biasanya berkunjung ke pasar, pastinya membuat mobilitas di Pasar Jaya Tanah Abang membludak setiap harinya.

Sebagai konsekuensi dari penutupan pasar, tentunya sangat meresahkan bagi masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya. Khususnya, para pedagang yang bergantung kepada sektor usaha perdagangan di pasar. Para Pedagang tersebut, mencari uang dari kegiatan berjualan mereka di pasar.

Dampak dari Aturan yang Berlaku: Penutupan Pasar Jaya

Adanya pandemi Covid-19 yang melanda, sangat berdampak pada keberlangsungan aktivitas perdagangan di pasar. Sejak penutupan pasar Tanah Abang, banyak pedagang yang mengeluhkan nasib mereka karena kegiatan jual beli yang yang tidak dapat dilakukan. Padahal, dengan berjualan adalah sumber utama mereka menghasilkan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Seluruh pedagang di Pasar Tanah Abang terkena dampak dari penutupan pasar saat pandemi Covid-19. Jumlah kerugian yang dialami pedagang akibat terhentinya kegiatan dagang sangat besar. Kerugian diperkirakan paling sedikit Rp4,8 triliun dalam 24 hari. Penurunan omset tersebut, diikuti turunnya jumlah pedagang sebesar 29%.

Promotion Manager Pasar Tanah Abang Hery Supriyatna mengatakan omzet yang diraup pedagang dalam satu hari sekitar Rp200 miliar. Itu artinya, dalam 24 hari penutupan, omzet Rp4,8 triliun menguap (CNN, 2020).

Tutupnya pasar Tanah Abang berdampak signifikan secara ekonomi. Tak hanya, bagi pedagang namun dampak tutupnya pasar tersebut berpengaruh ke sektor ritel nasional.

Ekonom Paul Sutaryono mengatakan, dampak dari penutupan sementara Pasar Tanah Abang akan berdampak pada ekonomi daerah dan pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, pasar tersebut merupakan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara di mana sasarannya tidak hanya dalam negeri tetapi juga mancanegara (Voi, 2020).

Sistem Belanja Daring sebagai Solusi Permasalahan Para Pedagang Pasar Jaya

Pasar menjadi salah satu denyut perekonomian suatu daerah. Pedagang juga harus tetap mencari nafkah melalui berdagang, dan produsen pun harus menyalurkan hasil produksi ke pasar. Sementara, masyarakat harus tetap memenuhi kebutuhan pokoknya dari pasar. Dengan demikian, berjualan melalui online shop dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

Online Shop atau belanja daring adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media internet atau platform e-commerce khusus berjualan secara daring. Melalui belanja lewat aplikasi yang ada di smartphone atau laptop, kita hanya melihat barang melalui aplikasi tersebut. Tidak ada kontak fisik secara langsung antara penjual dan pembeli. Namun, pembeli dan penjual dapat berkomunikasi pada fitur percakapan yang tersedia pada aplikasi.

Dengan menggunakan sistem belanja daring ini, pembeli dapat melakukan pembayaran melalui cashless. Pembayaran secara cashless mengacu pada pembayaran berbentuk digital, seperti menggunakan Internet Banking, platform dompet digital, dan di aplikasi pun memiliki uang digital sendiri. Penggunaan cashless sendiri sangat praktis dan mempunyai manfaat yang lebih.

Dengan menggunakan sistem belanja daring dan cashless sangat memudahkan masyarakat untuk bertransaksi. Bertransaksi tetap dapat dilakukan di tengah pandemi, sehingga penyebaran virus Covid-19 dapat teratasi karena tidak adanya kerumunan maupun mobilitas yang tinggi. Sistem perekonomian pun bisa dipulihkan, sehingga pedagang di pasar dapat menghasilkan pendapatan dengan menggunakan sistem belanja daring tersebut.

Berjualan dengan sistem belanja daring ini, tentunya sudah digunakan sebelum pandemi. Namun, masih belum banyak digunakan oleh seluruh pedagang karena belum pahamnya tentang sistem belanja daring ini. Di tengah pandemi, platform belanja daring ini dapat menjadi solusi mengatasi permasalahan. Oleh karena itu, perlunya perencanaan dan pembinaan dari Pemerintah agar seluruh pedagang dapat berdagang menggunakan sistem belanja daring.

Dalam perencanaan sosial terkait berdagang melalui sistem belanja daring, Pemerintah harus mampu melayani masyarakat. Dalam arti, membantu para pedagang untuk menghadapi kondisi agar pedagang dapat melakukan jual beli melalui daring. Pemerintah dapat melakukan perencanaan tersebut, dengan membuat platform belanja online dan dompet digital yang ramah dengan para pedagang. Para pedagang pun dapat terlibat langsung dalam merencanakan pembuatan platform tersebut, agar pedagang dapat memetakan kebutuhan dan menggunakan aplikasi secara baik.

Pemerintah juga dapat memberikan penyuluhan dan pembinaan terkait penggunaan aplikasi belanja daring tersebut. Khususnya untuk menanggulangi para pedagang di Pasar Jaya Tanah Abang, perlu mendapat perhatian khusus dari Pemprov DKI Jakarta maupun Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD). Hal tersebut, seperti yang sudah dilaksanakan oleh Pemkab Lasem, Jawa Tengah.

"Kebetulan kemarin dari pihak pemkab setempat kami diajarin untuk online shop. Untuk saat ini online shop yang membantu kita untuk melakukan penjualan produk batik Lasem," kata Renny dalam Dialog Produktif bertema Vaksin: Harapan Kembali Produktif yang digelar secara virtual di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) (Sukabumikab.go.id, 2020).

Platform belanja daring atau E-commerce merupakan salah satu pendorong utama yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara mencapai $40 miliar pada tahun 2019 dan diprediksi meningkat hingga $130 miliar pada tahun 2025 (ekonomi.bisnis.com, 2020).

E-commerce dapat menjadi solusi untuk mengatasi defisit pajak akibat perlambatan ekonomi. Hal tersebut, karena pajak penggunaan e-commerce yang dapat menambah pajak penghasilan negara. Oleh karena itu, dalam bidang perencanaan sosial, penggunaan e-commerce atau sistem belanja daring merupakan agenda yang harus diprioritaskan pemerintah dalam konteks pembangunan nasional. Pajak penghasilan dari E-commerce akan turut membantu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara.

Kesimpulan 

Momentum Covid-19 ini, telah membuat banyak perubahan-perubahan di berbagai bidang, khususnya, sektor perdagangan. Penutupan Pasar Jaya Tanah Abang demi mencegah penyebaran virus Covid-19, berdampak pada keberlangsungan aktivitas jual beli. Para Pedagang, tentunya kehilangan sumber penghasilan yang biasa didapat sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Penutupan Pasar Jaya tersebut juga berdampak pada merosotnya perekonomian negara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam memulihkan perekonomian negara dan para pedagang pada khususnya, yaitu dengan beralih menggunakan sistem belanja daring untuk berdagang. Pembeli dan penjual dapat bertransaksi melalui platform belanja online, tanpa harus melakukan kontak fisik secara langsung sehingga intensitas kerumunan dan mobilitas dapat terhindari. Perubahan dari membeli barang secara langsung ke penggunaan aplikasi belanja daring yang bisa diakses di rumah demi mencegah penyebaran virus Covid-19 merupakan bentuk transformasi digital pada perekonomian. Hal tersebut, dapat dijadikan strategi dalam memastikan tetap bergeraknya sektor-sektor ekonomi produktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk melakukan percepatan transformasi digital karena berpengaruh terhadap struktural cara kerja, cara beraktivitas, cara berkonsumsi, cara bertransaksi ke arah digital. Digitalisasi ini, tentunya mempunyai peran penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sendiri merupakan bagian dari pembangunan sosial. Dengan langkah penggunaan sistem belanja daring sebagai upaya pemulihan kondisi sosial-ekonomi para pedagang, termasuk ke dalam bidang perencanaan sosial. Di mana pemerintah berupaya memberikan pembinaan dan pengetahuan untuk menggunakan sistem belanja daring. Selain itu, upaya para pedagang yang turut berpartisipasi dalam penggunaan sistem belanja daring untuk memulihkan perekonomian dapat mengatasi permasalahan yang terjadi.

REFERENSI

Fahira, Alifia. (2021). Strategi Pedagang Pasar Tanah Abang di Tengah Penutupan Pasar Saat Pandemi Covid-19. BS thesis. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

CNBC, (2020, April 14). Cerita Pedagang Tanah Abang Tak Kuat Digempur Corona. Dari, https://www.cnbcindonesia.com/news/20200414132944-4-151797/cerita-pedagang-tanah-abang-tak-kuat-digempur-corona

CNN, (2020, April 14). 24 Hari Tutup, Tanah Abang Rugi Paling Sedikit Rp4,8 Triliun. Dari, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200414174539-92-493527/24-hari-tutup-tanah-abang-rugi-paling-sedikit-rp48-triliun

VOI. (2020, Maret 27). Tutupnya Pasar Tanah Abang Akibat COVID-19 dan Lumpuhnya Geliat Ekonomi UMKM. Dari, https://voi.id/berita/4100/tutupnya-pasar-tanah-abang-akibat-covid-19-dan-lumpuhnya-geliat-ekonomi-umkm

Bisnis.com (2020, Mei 12). Omset Pedagang Pasar Tradisional Anjlok 40 Persen saat Pandemi Covid-19. Dari, https://ekonomi.bisnis.com/read/20200729/12/1272678/omset-pedagang-pasar-tradisional-anjlok-40-persen-saat-pandemi-covid-19

Pemkad Sukabumi. (2020, Desember 4). Online Shop, Solusi Usaha di Tengah Pandemi Corona. Dari, https://sukabumikab.go.id/web/b/3616.asp

Ekonomi.Bisnis.com (2020, April 17). E-commerce Dorong Perekonomian Indonesia, selama Pandemi Covid-19. Dari, https://ekonomi.bisnis.com/read/20200417/12/1228750/e-commerce-dorong-perekonomian-indonesia-selama-pandemi-covid-19-

Kemensetneg. (2021, Juli 26). Akselerasi Transformasi Digital dan Pemulihan Ekonomi. https://www.setneg.go.id/baca/index/akselerasi_transformasi_digital_dan_pemulihan_ekonomi

Disusun oleh: 

Syafimah Anggita

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun