"Gus?"
"Agus?"
"Agus?"
Tiga panggilan Kiai Sadeli rupanya belum juga terjawab, beliau berusaha menenangkan hatinya. Pintu rumah yang masih tertutup rapat, lantai yang kotor, ditambah sebuah gembok besar yang mengunci pintu rumah, membuat hati Kiai Sadeli bertanya-tanya. Bu Nyai beserta rombongan yang menemani beliaupun akhirnya bertanya kepada salah satu tetangga yang berdekatan dengan rumah Agus. Nampak seorang ibu tua yang sedang duduk diseberang jalan, rupanya ibu tua itu sudah mengamati kedatangan rombongan keluarga Kiai Sadeli sejak tadi, ibu tua itu seakan menyimpan suatu hal yang ingin untuk diungkapkan. Â Bu Nyai pun memberanikan diri untuk bertanya kepada ibu tua itu.
"Bu.. Permisi.."
"Iya, ada perlu apa anda datang kemari?"
"Sebenarnya kami kesini ingin bersilaturrahmi ke rumah keluarga Agus. Tapi kami mendapati rumahnya tertutup rapat, apakah keluarga Agus sedang berpergian bu?" tanya Bu Nyai kepada ibu tua itu.
Ibu tua itu hanya terdiam, seakan ada suatu hal yang sengaja ingin dia tutupi, Namun ibu tua itu lantas berkata:
"Keluarga Agus sudah nggak disini bu."
Kiai Sadeli terkejut dan keheranan mendengar jawaban ibu tua itu. Padahal beberapa bulan yang lalu keluarga pesantren masih bersilaturrahmi disini.
"Lalu kemana Bu?" sahut Kiai Sadeli seketika itu.