'"Assalamualaikum..?"
"Waalaikum salam.."
"Siapa?"
"Pak, Alhamdulillah, saya sudah pulang pak, saya Agus."
" Alhamdulillah....."
''Bagaimana kabar kamu gus?
"Alhamdulillah pak, saya masih di selamaatkan oleh sama Gusti Allah, cukup sekian pak, jam 10 nanti saya pulang. Wassalamualaikum..."
"Waalaikum salam."
Mendengar suara santrinya dari telepon yang memberi kabar bahwa dirinya sudah bebas dari penjara, Kiai Sadeli segera menunaikan sujud syukur atas pertolongan tuhan terhadap santrinya tersebut. Tak berselang lama, Kiai Sadeli lansung memberi tahu kepada seluruh keluarga pondok pesantren mulai dari Bu Nyai,Mbah Nyai dan lain sebagainya. Dengan kabar gembira tersebut, akhirnya mereka memutuskan untuk esok hari segera mendatangi rumah Agus, sekaligus bersilaturrahmi kepada kedua orang tua Agus.
Sesampainya di depan rumah Agus, Kiai Sadeli yang terbiasa memakai sendal jepit, beliau lansung turun dari mobil mendahului keluarganya dan berjalan cepat menuju pintu rumah santri yang amat beliau sayangi itu, tentu saja karena kerinduan yang beliau rasakan berbulan-bulan yang lalu.
 Akhirnya tanpa mengucap salam, Kiai Sadeli lansung memanggil nama Agus di depan pintu rumahnya.