Mohon tunggu...
syafaruddin
syafaruddin Mohon Tunggu... Human Resources - Community Developer and Education Manager

Adalah seorang pekerja sosial yang pernah bekerja di dunia pemberdayaan masyarakat desa dibawah naungan Kementerian Desa dan Transmigrasi Republik Indonesia dan saat ini bekerja sebagai Community Developer and Education Manager di PT LTD Samara Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Indonesia Darurat Sampah

16 April 2022   21:19 Diperbarui: 25 April 2022   08:00 3169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah (Sumber: Shutterstock)

Perilaku tidak kepedulian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan

Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap lingkungan jadi tantangan tersendiri. BPS dalam surveinya merilis Indeks Ketidak peduliaan masyarakat Indonesia dalam pengelolaan sampah. Dari skala 0-1, indeksnya mencapai angka 0,72, artinya 72% orang Indonesia tidak peduli terhadap persoalan sampah.

Persoalan edukasi dan kultur yang ada di keluarga dan masyarakat turut memiliki andil terhadap perilaku ketidak kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Padahal, persoalan edukasi ini menjadi sangat penting dalam konteks pengendalian sampah di Indonesia.

Pemberian edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan bahaya sampah plastik merupakan sikap yang harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini.

Pendidikan lingkungan yang baik yang diberikan akan membentuk karakter yang dimulai sejak usia dini dan akan menjadi kebiasaan atau kultur anak di masa depan.

Data Adipura menyebutkan, sumber sampah rumah tangga menyumbang 36 persen, melebihi timbunan sampah dari pasar tradisional sebesar 24 persen. 

Pada dasarnya kemasan plastik maupun kertas yang dikonsumsi rumah tangga bisa didaur ulang. Sayangnya, proses pemilahan sampah tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, collecting system masih berada di angka belasan persen.

Jika gerakan 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle berjalan dengan baik di masing-masing rumah tangga, maka jumlah sampah otomatis selesai di level hulunya tanpa sempat menjadi tumpukan sampah. Namun faktanya, sampah yang selama ini diangkut tidak pernah dipilah. Untuk itu, pemberian edukasi menjadi sangat penting.

Gerakan bank sampah menjadi salah satu yang diharapkan bisa mendorong masyarakat melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah. Melalui gerakan tersebut, sampah bisa menjadi sumber daya. Bukan hanya sampah berbahan plastik, melainkan juga kertas, karet, hingga logam.

Rendahnya tanggung jawab industri 

Sektor industri pada elemen yang lebih luas, turut andil dalam peningkatan kuantitas sampah. Produk yang dihasilkan cenderung menjadi sampah setelah sampai pada fase konsumsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun