Dari yang sebelumya Jakarta-Bandung hanya bisa di lalui menggunakan transportasi roda dua atau empat dengan memakan waktu berjam-jam melalui jalan tol, maka dengan dibangunnya Kereta Cepat ini masyarakat akan lebih dimudahkan oleh transportasi ini. Selain unggul dalam segi efisiensi waktu, masyarakat juga akan dimanjakan dengan segala fasilitas yang ada, sehingga perjalanan Jakarta-Bandung tidak lagi menghabiskan cukup banyak tenaga karna memakan waktu yang lama di jalan tol. Selain akan mengurai kepadatan pengguna jalan tol, transportasi kereta cepat ini juga menimbulkan efek yang cukup positif bagi lingkungan. beda hal nya dengan kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi udara, kereta cepat ini justru akan lebih ramah lingkungan karena memberikan nol polusi bagi udara.
Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dalam pembangunan kereta cepat ini yakni didapatkannya pengaduan dari masyarakat kawasan kabupaten bandung, dimana pada saat proses pembangunan tiang-tiang pancang terjadi gangguan getaran dan juga debu, serta banjir di underpass. Tidak dibuatnya saluran air pengalih pada saat proses pembangunan menyebabkan timbulnya sedimen tanah yang mengakibatkan banjir di daerah underpass. Adapun keluhan lain yang didapatkan yakni gangguan peledakan di Gunung Bohong di kawasan Cimahi, serta masih banyak keluhan lainnya. Seharusnya PT. KCIC telah mempertimbangkan dampak-dampak yang akan muncul sebelumnya, sehingga sebagai gantinya dapat membuat pos keluhan bagi masyarakat yang merasa terdampak dan keluhan-keluhan yang muncul dapat terakomodir dan terselesaikan dengan baik.
Referensi
Yamin, M., & Windymadaksa, S. (2017). Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai mercusuar hubungan Indonesia-Tiongkok. Jurnal Politik Profetik, 5(2), 200-218.
Kadarisman, M. (2018). Kebijakan Transportasi Kereta Cepat Jakarta Bandung dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 4(3), 251-266.
Sanjaya, F., & Puspitasari, V. (2020). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dalam Perspektif Kritis Environmentalisme. Padjadjaran Journal of International Relations, 2(2), 170-186
Wijaya, H. (2020). Aktualisasi Kebijakan China One Belt and One Road Di Indonesia Melalui Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Jurnal Dinamika Global, 5(01), 109-122.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H