Mohon tunggu...
syadza zhafirah
syadza zhafirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembejaran Daring di Masa Pandemi dalam Perspektif Struktural Fungsionalisme

27 Desember 2021   12:39 Diperbarui: 27 Desember 2021   13:08 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Struktural Fungsional atau dikenal teori fungsionalisme dan fungsionalisme struktural, teori ini menekankan pada keteraturan. Teori ini melihat masyarakat sebagai sistem sosial (social system) yang isinya bagian-bagian yang terkait dan menyatu dalam keseimbangan. Struktural fungsional berasumsi bahwa jika ada struktur maupun tatanan didalam sistem sosial akan berfungsi juga pada yang lain, sehingga bila tidak fungsional, maka struktur ini akan hilang sendirinya.

Perspektif struktural fungsional mengutamakan keteraturan dan mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Asumsi dasarnya bahwa setiap struktur dalam sistem sosial itu fungsional terhadap yang lain, apabila tidak fungsional maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinya. . Teori ini beranggapan bahwa semua peristiwa dan semua struktur adalah fungsional bagi masyarakat. Jika nanti terjadi konflik, penganut teori ini memusatkan perhatiannya kepada begaimana cara menyelesaikan masalah sehingga masyarakat tetap dalam keseimbangan.

Dikemukakan Talcott Parsons dalam pengertian Sosiologi Pendidikan, bahwa struktur dalam masyarakat mempunyai keterkaitan atau hubungan satu dengan yang lain. Pendidikan khususnya, tidak bisa dipisahkan dengan struktur yang terbentuk oleh pendidikan itu sendiri. Demikian pula, pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kesadaran diri sendiri dan kesadaran sosial (Wahyu, 2006:1).

Jika melihat situasi pandemi pada saat ini, adanya struktural fungsional sangat berkaitan dengan pendidikan di masa pandemi, seperti mengedepankan mutu dan kualitas pengajaran terhadap murid dengan metode pendidikan yang sesuai dengan keadaan pandemi seperti ini. Pengembangan sumber daya manusia di sekolah juga diperlukan agar kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik di kondisi pandemi, seperti guru yang diberikan briefing sebelum melakukan pengajaran agar kondisi kelas meskipun online tetap terlaksana dengan baik dan teratur.

Tidak hanya guru, para personil di sekolah juga di berikan arahan seperti bagaimana mengedepankan pengembangan IPTEK, karena pembelajaran daring seperti ini mengharuskan para personil di sekolah (kepala sekolah, staff, guru, bahkan siswa) untuk paham teknologi. Penggunaan aplikasi pembelajaran daring seperti zoom, google meet, google classroom, dll awalnya terasa asing, tetapi karena pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan maka tatap maya solusi agar pengajaran tetap bisa dilaksanakan.

Adanya komunikasi antara guru dan orang tua murid yang intensif untuk memantau dan mendukung siswa belajar dari rumah. Arahan orang tua ini sangat penting. Apabila tidak ada arahan dan bimbingan orang tua, maka siswa ditakutkan sulit menerima pelajaran dan arahan dari gurunya.

Jadi, praktek teori struktural-fungsional dalam pembelajaran daring akan  mengedepankan integrasi, maka tanggung jawab dan peran masing-masing pihak yaitu murid, orang tua murid , guru, dan terutama sekolah harus selalu menjadi prioritas dalam rangka membangun integrasi solid di sekolah terutama yang erat kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan.

Penutup

Kesimpulan 

Pendidikan dalam teori ini dapat diartikan bahwa setiap strukturisasi jika berfungsi sesuai dengan stratifikasi yang diperankan maka akan membentuk lembaga-lembaga yang paradigmatis untuk mendidik para murid. Struktural fungsional menilai sekolah sebagai kesatuan sistem dimana disana terdapat bagian-bagian yang dibedakan dengan fungsi dan perannya masing-masing. Sebagai sebuah sistem, fungsi dari masing-masing bagian sekolah untuk mewujudkan tatanan menjadi seimbang. Bagian ini saling berkaitan satu dengan yang lain dan fungsional, sehingga apabila ada yang tidak berfungsi akan merusak keseimbangan sistem.

Dalam dunia pendidikan, teori struktural fungsional memandang sekolah sebagai arena mewujudkan keteraturan sosial. Apabila ada salah satu yang tidak berfungsi secara maskimal, maka kualitas pembelajaran tidak akan maksimal. Hal ini berkaitan dengan pembelajaran di era pandemi ini, keterkaitan serta hubungan yang baik antara pihak sekolah, murid, guru, orang tua murid sangat berpengaruh untuk mewujudkan kegiatan belajar-mengajar yang kondusif dan tidak membosankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun