-Pahami bahasa verbal dan non-verbal. setidaknya memahami bahasa verbal dan non-verbal yang digunakan oelh orang lain sangat penting. ini termasuk memahami simbol-simbol budaya dan cara berkomunikasi yang mungkin berbeda dari kebiasaan kita sendiri.
- Utamakan empati. menempatkan diri pada posisi orang lain sangat penting untuk memahami perspektif mereka. usahakan menggunakan sapaan atau bahasa yang sesuai dengan budaya mereka, karena hal ini dapat menciptakan rasa nyaman dan saling menghargai.
- Sikap tertarik. Selalu menunjukkan ketertarikan saat berbicara atau mendengarkan lawan bicara. hindari sikap skeptis atau curiga, dan berikan perhatian penuh kepada mereka.
- Menunda penilaian. sebelum membuat penilaian tentang perilaku atau pandangan orang lain, penting untuk menunda penilaian tersebut. penilaian awal sering kali depengaruhi oleh stereotip dan budaya kita sendiri sehingga bisa mengaburkan pemahaman yang lebih dalam tentang orang yang kita ajak bicara.
Pengalaman Antarbudaya yang dialami
Saya sebelum masuk ke perkuliahaan di jogja memiliki pegalaman lintas budaya tentunya menarik yakni:
1. Keanekaragaman bahasa
Di Kupang, bahasa sehari-hari sering kali saya gunakan sebagian besar kata dalam bahasa Melayu Kupang sama dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia. sementara di Jogja, bahasa Jawa dengan berbagai tingakatan (Ngoko, Madya, dan Krama) menjadi dominan. adaptasi terhadap bahasa ini menjadi tantangan tersendiri.
2. Budaya Sosial
Budaya Kupang cenderung lebih egalitar, dengan masyarakat yang dikenal lugas dan to the point. di Jogja, masyarakatnya dikenal halus, sopan, dan menjunjung tinggi adat Jawa. ini menjadi pengalaman menarik saya dalam memahami cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain
Urgen mata kuliah Komunikasi Antarbudaya dengan profesi Jurnalistik