Mohon tunggu...
Khoiru Syafaatin Noviana
Khoiru Syafaatin Noviana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillahirrahmanirrahim...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Harapan dari Kolong Jembatan

24 Oktober 2022   14:47 Diperbarui: 24 Oktober 2022   15:08 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perempuan itu tersentak, Ternyata ada yang nasibnya lebih kurang beruntung daripada dirinya.

"Lalu, ibu tinggal dimana?" tanya perempuan itu kemudian.

"Dimana-mana, mbak. Kadang di emperan toko, kadang di bangku taman." Jawab ibu itu dengan senyum kecut.

Perempuan itu diam sejenak, sedangkan anak perempuan itu semakin bertambah kencang rengekannya membuat ibu itu berusaha keras untuk menenangkannya. Sesaat kemudian, ibu itu berjalan menuju tempat ia meletakkan dagangannya, diambilnya sebuah kantong plastik dan dimasukkannya beberapa jajanan pasar ke dalam kantong plastik itu, kemudian ia kembali menuju ibu itu dan menyerahkan kantong plastik itu.

"Terima kasih banyak, Mbak," kata ibu itu sembari menerima kantong plastik dari perempuan itu.

Perempuan itu tersenyum, kemudian terdiam sejenak.

"Bu, kalau besok-besok ibu butuh makanan lagi, ibu duduk di bangku ini saja, inshaAllah saya setiap hari lewat sini."

Ibu itu terkejut dan sangat berterima kasih kepada Tuhan, ternyata masih ada orang baik yang mau mambentunya pada masa pandemi seperti ini.

"Kalau begitu saya pergi dulu ya, Bu."

Perempuan itu kemudian beranjak pergi meninggalkan ibu dan anak itu. Mengangkat kembali dagangannya dan mulai bekeliling lagi dengan meneriakkan kalimat yang sama. Ia bersyukur kepada Tuhan, ternyata masih banyak anugrah yang Dia berikan kepadanya dan anak-anaknya. Masih banyak pula orang-orang yang ternyata mempunyai nasib yang tidak lebih baik baik dari dirinya apalagi di masa sekarang ini. 

Ia tersenyum sejenak dan kemudian bertekad untuk semakin semangat bekerja dan selalu bersyukur atas pemberian Tuhan kepada dirinya dan keluarga kecilnya serta harapan untuk kehidupan masa depan yang semakin baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun