Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang sehari-hari kita gunakan secara internasional, di pihak lain komputer tidak bisa menggunakan sistem bilangan desimal. Bagi sistem komputer menggunakan sistem bilangan biner yang terdiri hanya 2 buah simbol. Masalah timbul pada saat melakukan konversi antara sistem desimal dengan biner, terutama pada saat melakukan konversi dari desimal ke biner cukup rumit. Pada tulisan ini tidak diberikan contoh karena platform ini tidak bisa menggunakan gambar, sehingga agak sulit dipahami tanpa gambar.
Namun demikian, konversi bilangan dari biner ke heksadesimal berlaku hubungan setiap 1 simbol heksadesimal persis dengan 4 simbol angka biner. Persesuaian ini dengan mudah dilakukan menggunakan padanan berikut ini:
Simbol heksadesimal  = simbol biner
- 0 = 0000
- 1 = 0001
- 2 = 0010
- 3 = 0011
- 4 = 0100
- 5 = 0101
- 6 = 0110
- 7 = 0111
- 8 = 1000
- 9 = 1001
- A = 1010
- B = 1011
- C = 1100
- D = 1101
- E = 1110
- F = 1111
Contoh konversi suatu angka heksadesimal ke biner dengan melihat pada padanan di atas dapat dilakukan dengan sangat mudah:
2D = 0010 1101
93 = 1001 0011
Sebaliknya apabila kita memiliki serangkaian angka biner, maka kita mengambil per 4 angka dimulai dari angka paling kanan, misalnya:
1011011011110
1110 = E, Â Â Â Â 1101 = D, Â Â Â Â 0110 = 6, Â Â Â Â 0001 = 1
Jadi angka heksadesimal dari angka biner di atas adalah 16DE.
Penutup
Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan yang digunakan oleh perangkat komputer, di mana hanya menggunakan 2 simbol dasar yaitu 0 dan 1. Sementara itu, di dalam kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa menggunakan sistem bilangan desimal, yaitu sistem dengan bilangan dasar 10, dan dengan 10 simbol dasar yang sudah sangat kita kenal.