Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kompetensi TIK di Era Digital

5 Juli 2024   06:35 Diperbarui: 5 Juli 2024   06:41 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pusat Data (Foto: Google.com/datacenters/gallery)

Program studi (prodi) yang terkait dengan ilmu informatika dan komputer di Indonesia pada saat ini terbagi menjadi beberapa, namun paling tidak ke dalam 5 (lima) prodi, yaitu Sistem Komputer, Ilmu Komputer, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, dan Rekayasa Perangkat Lunak. Namun demikian pada kenyataannya ke lima prodi, menurut Asosiasi Perguruan Tinggi Komputer (Aptikom),  bisa menggunakan penamaan yang berbeda, misalnya Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Teknik Informasi, Manajemen Sistem Informasi, dan sebagainya.

Berbagai ranah pengetahuan dasar dari bidang ilmu informatika dan komputer, antara lain sistem data, algoritma, pemrograman, aplikasi komputer, integrasi sistem, perangkat komputer, komputasi, interaksi manusia komputer, sistem cerdas, dan sebagainya. Beberapa aspek lain juga dipelajari terkait perkembangan teknologi dan cara pandang (paradigma).

Tentu saja bermacam-macam keterampilan khas terkait keilmuan ini juga harus dipelajari dan dikuasai, misalnya teknik pemrograman, pengembangan algoritma, manajemen informasi, tata kelola sistem, sistem cerdas, aspek legal, dan sebagainya. Tentu terasa janggal bagi seorang pekerja informatika dan komputer yang tidak bisa menulis sebuah program atau tidak paham cara kerja sebuah jaringan.

Berbagai aspek yang berkenaan dengan aplikasi dan dampaknya kepada bidang-bidang lain merupakan aspek penting yang dipelajari, baik sebagai pengetahuan dasar, pemahaman lanjut, maupun pengembangan lebih lanjut. Kaitan TIK dengan ilmu manajemen, perencanaan sumber-sumber daya perusahaan, pelayanan publik, penggunaan kecerdasan artifisial, aspek etika, dan sebagainya merupakan aspek penting yang harus dipelajari untuk penerapan.

Bermacam-macam skema kompetensi ilmu komputer diturunkan dari diturunkan dari aspek-aspek yang dipelajari dari ranah pengetahuan dasar ilmu TIK. Beberapa kompetensi merupakan tingkat dasar atau rendah, sampai tingkat lanjut yang membutuhkan tidak saja keterampilan namun juga daya analisis dan sintesis lanjut. Terdapat hampir 500 skema kompetensi TIK.

Perkembangan Lebih Lanjut

Salah satu ilmu yang akhir-akhir ini berkembang sangat pesat adalah bidang TIK. Pesatnya perkembangan ini tidak lain juga berkat bantuan TIK itu sendiri. Apabila pada tahun 1990-an penghubung antar komputer masih dominan kabel, maka saat ini jaringan nirkabel sudah sangat umum digunakan. Dalam kurun waktu 25 tahun kapasitas dan kecepatan media penyimpan data melonjak sangat tajam. Kecepatan komputasi tidak saja bergantung pada sebuah mesin berkemampuan sangat cepat, namun juga bertumpu pada banyak mesin cepat yang tersebar dan bekerja bersama-sama.

Beberapa kemungkinan perkembangan bidang TIK ke depan antara lain:

  • Big Data; keterhubungan sistem-sistem komputer menghasilkan volume data yang sangat besar. Untuk itu membutuhkan teknik dan fasilitas komputasi memadai untuk mengolah data menjadi informasi.
  • Kecerdasan Artifisial; berbagai tugas yang sifatnya hanya mengulang-ulang maupun pengambilan keputusan sederhana akan digantikan oleh sistem berbasis kecerdasan artifisial.
  • Cloud Computing; bagaimana menyimpan data dengan mudah dan sederhana menjadi kebutuhan semua orang, namun harus ditemukan cara dan teknologinya untuk memenuhi kebutuhan ini.
  • Keamanan Siber; data, sistem, dan berbagai fasilitas digital harus bersifat aman. Untuk ini membutuhkan pengembangan berbagai sistem dan tata kelola yang memadai.
  • Internet of Things (IoT); ketersambungan dan pengendalian berbagai perangkat sehari-hari kepada sistem pengendali menjadi aspek penting, misalnya untuk mengendalikan peralatan rumah tangga atau wahana bergerak.
  • Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR); VR merupakan teknologi yang menggantikan dunia nyata, sedangkan AR hanya menambahi aspek virtual pada dunia nyata. Ini merupakan kebutuhan bidang permainan dan simulasi.

Kompetensi TIK

Untuk mengelola maupun mengantisipasi perkembangan ke depan, dibutuhkan banyak personal yang menguasai dan memiliki kompetensi TIK, baik pada tingkat asisten operator, operator, manajer, sampai dengan direktur.

Area fungsional bidang TIK sudah dipetakan menjadi 16 fungsi yang mencakup: pengelolaan data, pengembangan perangkat lunak dan pemrograman, perangkat keras dan piranti digital, infrastruktur dan jaringan, sistem operasi, pengembangan teknologi dan sistem informasi, tata kelola teknologi informasi, manajemen proyek teknologi informasi, arsitektur teknologi informasi perusahaan, keamanan, manajemen layanan, manajemen fasilitas informasi, multimedia, IoT dan teknologi bergerak, sistem informasi terpadu, jasa konsultansi dan sumber daya manusia.

Peran atau jabatan para personel berdasarkan fungsi keahlian dalam bidang tertentu disebut kompetensi okupasi nasional, misalnya: Seorang Analis Sistem harus menguasai berbagai medan yang berkaitan dengan analisis sistem dan aspek-aspek yang berkaitan; Seorang Perancang Pangkalan Data bertugas untuk merancang skema dan penggunaan fasilitas pangkalan data.

Jabatan yang melibatkan beberapa fungsi namun hanya berlaku pada industri tertentu disebut kompetensi klaster, misalnya Pemrogram Dasar. Unit-unit kompetensi di dalam skema klaster yang berlaku secara khusus pada industri tertentu,  secara praktik mungkin saja justru melibatkan beberapa disiplin ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun