Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... Penulis - magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jangan Salah, AS Itu Gudangnya Krisis Ekonomi, Ini Sejarah Singkatnya

25 Januari 2025   08:53 Diperbarui: 25 Januari 2025   09:54 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amerika Serikat merupakan kekuatan ekonomi dunia yang tak lepas dari krisis (sumber: www.bbcnews.com)

Suka tidak suka, kita harus mengakui bahwa Amerika Serikat (AS) adalah kiblat ekonomi dunia. Masalah di sana tentu akan berdampak ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Krisis finansial global 2007-2008 di AS adalah salah satu contoh masalah besar yang pernah ditimbulkan. Namun, sebelumnya ada krisis-krisis lain di AS. Kembali, di bawah ini saya sajikan rangkaian sejarah krisis ekonomi AS dari masa ke masa (intisari dari berbagai sumber) untuk kita jadikan pelajaran supaya tidak terjadi di Indonesia. Juga, sebagai pengingat bahwa kita tidak perlu bersikap xenomania (gandrung dengan sesuatu yang berbau asing) dengan terlalu memuja AS sebagai kekuatan ekonomi dunia. Sebagai catatan: krisis ekonomi akibat Covid-19 tidak saya masukkan karena masalah itu bukan khas AS, melainkan terjadi di seluruh dunia.

1791
First Bank
First Bank of the US dibentuk setelah Menteri Keuangan Alexander Hamilton menuntut  adanya sistem perbankan yang tersentral. Simpanan didanai dengan menjual saham senilai $10 juta.

1833
Second Bank
Second Bank didirikan untuk mendanai utang negara akibat Perang 1812. Pada 1833, Andrew Jackson menarik simpanan federal, sehingga menutup operasional bank tersebut

1837
Kepanikan Pasar

Depresi pertama AS, disebabkan oleh spekulasi tanah yang menggila dan bangkrutnya Second Bank.. Depresi ini mengakibatkan tingkat pengangguran tinggi selama tujuh tahun dan kebangkrutan hampir separuh dari jumlah total bank di negeri itu yang
mencapai 850 bank.

1870 -- 1890
Rekonstruksi
Sistem kereta api selatan bertambah panjang dari 11.000 mil pada 1870 menjadi 29.000 mil pada 1890. Para pemilik tanah di Selatan dipajaki demi mendanai perbaikan infrastruktur.

1893
Kepanikan Lagi

Kepanikan pada 1893 akibat gelembung kereta api. Ekspansi berlebihan menenggelamkan perusahaan kereta api. Lebih dari 500 bank bangkrut. Berakhirnya Zaman Gilda (Gilded Age)

1890-an
Munculnya para Saudagar

Carnegie, Morgan, Rockefeller, Vanderbilt. Booming industri minyak serta peningkatan produksi dan pengapalan minyak mendongkrak pertumbuhan dan menciptakan kekayaan besar bagi segelintir orang. Lahirnya korporasi modern.

1907
Kepanikan Berikutnya

NYSE turun 50% dan ribuan usaha rontok akibat Kepanikan 1907. J.P. Morgan mengeluarkan uangnya sendiri untuk menalangi rush bank di New York. Teddy Roosevelt sepakat untuk memberinya $25 juta untuk berperan sebagai bank sentral.

1911
Antimonopoli

Mahkamah Agung Amerika Serikat menyatakan Standard Oil merupakan monopoli "yang tidak beralasan" berdasarkan UU Anti-Monopoli Sherman. Pada 1914, Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission) dibentuk.

1913
Dibentuknya Bank Sentral Amerika the Federal Reserve.

1929
Crash

Masa-masa 1920-an yang menggeliat berakhir pada Oktober 1929 saat US$30 miliar lenyap dari NYSE dalam waktu lima hari, memicu terjadinya Depresi Besar (Great Depression) selama satu dasawarsa atau sampai Perang Dunia II. Mantan gubernur the Fed (bank sentral AS) Ben Bernanke sampai membuat disertasi khusus tentang krisis ini.

1933-1936
New Deal

Paket kebijakan New Deal Franklin Delano Roosevelet (FDR) meluncurkan serangkaian program pemulihan dan reformasi, sehingga mampu menciptakan 8 juta lapangan kerja. Jaminan Sosial (Social Security) dibentuk. Demikian juga Fannie Mae, FDIC, dan SEC. Disokong pula oleh konsep teoretis dari ekonom besar, John Maynard Keynes.

1964
Era Kemakmuran 1960-an

Menyusul pemangkasan pajak pada 1964, PDB naik 10 persen pada tahun pertama. Dari 1960 hingga 1968, pertumbuhan ekonomi berkisar pada 4,5 persen. Pada 1966 saja, penghasilan pribadi melesat 15 persen. Program Great Society Presiden Lyndon B.
Johnson mengalirkan uang kepada kaum yang membutuhkan.

1973 -- 1974
Krisis Minyak

OPEC memangkas produksi minyak. Dari 1973 sampai 1974, harga minyak meroket dari $3 ke $12 per barel, sementara indeks Dow Jones anjlok 45 persen. Terjadilah stagflasi selama bertahun-tahun.

1981
Efek Menetes ke Bawah

Dari 1981 sampai 1986, Ronald Reagan mengurangi tingkat pajak sebesar 60 persen untuk menciptakan perekonomian supply-side (memperbaiki dan meningkatkan pasokan) dengan efek tetesan ke bawah (trickle down effect). Deregulasi meraja, terutama di bidang jasa keuangan. Merger dan akuisisi marak, didorong terutama oleh obligasi sampah (junk bonds).

1987
Senin Kelabu (Black Monday)

Indeks Dow Jones terhempas 508 poin pada 19 Oktober 1987, turun 22 persen secara seketika dalam satu hari.

1988
Janji Palsu Negara

Pada Konvensi Nasional Partai Republik, George H.W. Bush berkata, "Read my lips, no new taxes" (Baca bibir saya, tidak ada kebijakan pajak baru). Bush Senior mengira pertumbuhan tahun 1980-an akan terus bertahan. Sayangnya, resesi kemudian menghantam, sehingga pada 1992 sang presiden pun menaikkan pajak demi mengurangi defisit.

2001
Jatuhnya Enron

Pada Desember 2001, perusahaan energi raksasa yang bermarkas di Houston, Enron, mengumumkan salah satu dari kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS. Nilai pasar sebesar $60 miliar dan dana pensiun senilai $2 miliar lenyap seketika. Salah satu penipuan (fraud) terbesar dalam sejarah bursa saham AS maupun dunia.

2000 -- 2002
Rontoknya Saham Dot.Com

Pada 10 Maret 2000, indeks NASDAQ memuncak pada 5.048. Tapi dua setengah tahun kemudian, gelembung dot.com alias perusahaan teknologi digital pun pecah, menghapus lebih dari $5 triliun nilai pasar perusahaan-perusahaan teknologi.

2001
Pemangkasan Pajak Pemerintahan Bush Jr.

Mulai Juni 2001, George W. Bush Jr. menerapkan program pemangkasan pajaknya. Ia berargumen bahwa surplus $128 miliar yang didapatkan pemerintahannya adalah milik rakyat, bukan pemerintah. Namun, ia meninggalkan warisan defisit senilai $455 miliar.

2008
Masa-masa Suram

Pada 15 September 2008, Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya. Hari itu, indeks Dow Jones terjungkal 504 poin, penurunan terbesar sejak hari-hari sesudah tragedi 11 September 2001. Kemudian, pada minggu kedua Oktober, indeks Dow Jones turun 18 persen. Setelah menasionalisasi Fannie Mae dan Freddie Mac pada September, Menteri Keuangan Hank Paulson mengumumkan program dana talangan senilai US$700 miliar. Pada Desember, perusahaan otomotif mendapatkan kucuran dana US$17,4 miliar.

2009 - 2010
Obama Berkuasa

Barrack Obama dilantik sebagai presiden dan mengajukan paket belanja $800 miliar untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mengakhiri resesi. Ia juga mengecam remunerasi gaji sebesar $500.000 bagi para eksekutif di perusahaan-perusahaan yang menerima uang pemerintah. Pada 2010, pemerintahan Obama mewujudkan Medicare, program asuransi medis atau jaminan kesehatan nasional, setelah perundingan alot. Negara kembali berwatak Keynesian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun