Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mobil-mobilan Biru Idaman Febrian

15 Juni 2016   19:59 Diperbarui: 15 Juni 2016   21:36 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pak, dulu ada mobil-mobilan biru di etalase itu. Kami ingin membelinya."

Perasaan ibu Febrian tidak enak, jantungnya berdebar-debar.

"Ah sayang sekali, Bu. Mobil-mobilan itu baru saja kemarin dibeli Pak Kombes untuk anaknya, Pipin. Mereka biasa beli mainan di sini."

Meskipun sudah mengantisipasi, tetap saja jantung ibu Febrian serasa copot, dengkulnya lemas. Ia cuma bisa mengajak pulang Febrian yang membisu dan berkaca-kaca matanya.

Semenjak itu Febri menghabiskan waktu sekitar setengah jam setiap harinya berdiri di depan toko itu memandangi isi di balik jendela kaca. Pemilik toko itu pernah keluar menemuinya, memberi tahu kalau mobil-mobilan itu adalah model lama yang sudah tidak ada lagi. Tapi ia hanyalah seorang anak kecil yang belum terasah berlogika.

Tiga belas hari kemudian, pemilik toko keluar dan mengajak Febrian masuk. Di dalam ada seorang anak kecil sebaya dengan Febrian.

"Nak, ini Pipin yang akan memberikan sebuah mobil-mobilan birunya kepadamu."

Pipin punya banyak mobil-mobilan yang sama dengan berbagai warna. Yang biru ada beberapa buah, malah yang terakhir masih dalam kardusnya. Yang terbaru itulah yang dihadiahkan Pipin untuk Febrian. Kemarin Pak Kombes dan Pipin datang ke toko itu untuk belanja, pemilik toko itu menceritakan tentang Febrian kepada Pak Kombes. Begitulah mengapa ada Pipin di situ.

Ah, Pipin memang baik hati. "Terima kasih Pipin," bisik angin sejuk di bumi ini.

--- •oo 00 O 00 oo• ---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun