Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hewan yang Ku Suka, Ayam

27 Juli 2024   05:39 Diperbarui: 27 Juli 2024   05:59 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam jantan dan betina (RRI.co.id)

Setelah simbah mulai mencari penghidupan di Semarang, maka berjualan ayamlah yang dilakukan.  Simbah putri atau nenek berjualan ayam, sementara Simbah kakung atau kakek berjualan rombeng atau barang-barang bekas.  Rupanya usaha Simbah putri berjualan ayam lumayan hasilnya.  

Oleh karena itu saudara-saudaranya yang dari Suruh Salatiga itu kemudian ikut berjualan.  Cara mereka ikut berjualan tidak serta merta.  Mereka datang ke Semarang saat bulan Puasa.  Saat itu ada istilah pedagang melakukan teknik penjualan 'mrema', yakni menaikkan harga dalam penjualan karena mau hari besar. 

Saudara-saudara itu kemudian ikut menjualkan ayam.  Mereka menerima selisih harga dari harga dasar.  Ada saudara yang pulang karena masih ada tanggung jawab bercocok tanam padi atau palawija, tetapi ada beberapa yang kemudian tinggal di Semarang untuk membantu berjualan.  

Lambat laun mereka menjadi mandiri karena telah memiliki langganan sendiri.  Mereka kemudian buka 'dasar' atau lapak sendiri.  Lapak itu terdiri dari keranjang-keranjang bambu yang memiliki tutup di atasnya.

Keramahan saudara-saudara saat aku ikut Simbah putri membuatku menjadi kerasan di pasar ayam ini.  Apalagi kalau menjelang hari raya Idul Fitri, mereka selalu memberi tip berupa uang.  Meski sedikit, tetapi saat aku kumpulkan menjadi lumayan juga, bisa digunakan untuk membeli baju atau sepatu.  Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, hehehe...

Di pasar ayam, aku terbiasa mencium bau kotoran ayam dan pakan ayam yang terbuat dari dedak beras.  Selain itu aku terbiasa dengan suara kokok ayam jantan.  Bunyi kokok ayam bervariasi tergantung dengan besar kecillnya ayam.  

Jika ayam jantan itu besar yang tentunya memiliki leher yang besar dan diafragma yang lebar, maka suaranya akan besar mungkin kalau dianalogikan suara pria, maka suara ayam jantan besar itu suaranya ngebas.  Jika ayam jantan itu kecil yang tentunya memiliki leher yang kecil dan tipis diafragmanya, suaranya 'cemengkling' atau tinggi-nyaring seperti suara manusia pria tenor. 

Jadi bisa dibayangkan, di pasar ayam itu akan terdengar berbagai kokok ayam jantan dengan berbagai varian timbre, legato legatura, panjang pendek, dan dinamika suaranya.  

Belum lagi ditingkah dengan suara ayam betina yang berbunyi 'petok-petok' karena habis bertelur.  Atau suara kokok ayam itu kadang diintervensi dengan bunyi ayam 'keok-keok' karena ada ayam yang ditangkap dari keranjang untuk diperjualbelikan.

Ayam jantan dan betina (RRI.co.id)
Ayam jantan dan betina (RRI.co.id)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun