Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Kontroversi Perosotan di Bendungan Pleret Banjir Kanal Barat Semarang

22 Juli 2024   09:45 Diperbarui: 25 Juli 2024   10:48 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramainya pengunjung perosotan di Bendungan Pleret Banjir Kanal Barat(KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA)

Kontroversi Perosotan di Bendungan Pleret Banjir Kanal Barat Semarang

Oleh: Suyito Basuki

Akhirnya, sebagaimana yang disiarkan Kompas.tv, ada sekelompok orang yang ternyata para juru parkir menyampaikan permohonan maaf kepada TNI dan janji tidak lagi menggunakan Bendungan Pleret Kaligarang Semarang sebagai wahana permainan perosotan.

Nampak dalam siaran, sekelompok orang dengan diapit oleh anggota TNI menyampaikan pernyataan itu. Pernyataan disampaikan seorang yang mewakili.

Padahal sebelumnya TNI saat mengingatkan bahayanya perosotan di Bendungan Pleret Banjir Kanal Barat Semarang itu, sejumlah orang menolak.

Bahkan seseorang yang kemungkinan merekam video tersebut, jelas menantang dan berkata bahwa tindakan TNI melarang itu hanya mencari muka dan akan diviralkan.

Mungkin dengan memviralkan pelarangan oleh TNI itu diyakini berdampak mereka akan didukung netizen dan masyarakat. Video tersebut diunggah di jagad twitter.

Permainan Warga Sejak Kecil

Dalam percakapan di video pelarangan oleh TNI itu, si perekam video terdengar memberi komentar bahwa perosotan di Bendungan Pleret Banjir Kanal Barat itu dilakukannya sejak masih kecil. Pertanyaannya, mengapa sekarang dilarang?

Saya yang menghabiskan masa kecil di Kampung yang dulu bernama Karangkumpul Kecamatan Semarang Selatan, paham dengan apa yang diucapkan oleh perekam video itu, bahwa permainan perosotan di Bendungan Pleret Banjir Kanal itu dilakukan anak-anak sekitar bendungan sejak tahun 1970-an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun