Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jembatan Biru, di Pagi Hari yang Syahdu

19 Juli 2024   11:29 Diperbarui: 21 Juli 2024   02:59 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Biru bertatapan gugusan gunung yang membiru (dokumen pribadi)

Para pencari ikan dengan branjang (dokumen pribadi)
Para pencari ikan dengan branjang (dokumen pribadi)
Cerita Horor Melihat Banaspati

Pada jembatan agak ujung, saya bertemu dan ngobrol dengan seorang anak muda yang sedang menggunakan branjang angkat atau ancho ini.

Anak ini masih usia berkisar 16 tahun. Dia putus sekolah sejak kelas 2 SMP.

"Mengapa tidak sekolah?" Saya bertanya. "Saya malas sekolah pak," jawabnya sambil sesekali mengungkit dan kembali mencelupkan jala branjangnya saat tidak mendapatkan ikan yang ia harapkan.

Saya bertanya perihal tanggapan orang tuanya atas keputusan anak muda ini tidak mau sekolah. Orang tuanya yang adalah nelayan dikatakan oleh anak muda itu tidak marah, terserah pada keputusan anak muda itu.

Anak muda itu mempunyai seorang kakak laki-laki. Menurutnya, setelah kakaknya bosan kuliah di Bandung, pulang ke rumah dan saat ini bekerja di sebuah perusahaan jamu yang berada di Kabupaten Semarang.

Terbetik dalam hati saya, bagaimana kalau anak muda itu mengambil pendidikan dengan kejar paket? Bukankah pendidikan itu sangat penting, khususnya bagi anak muda untuk mempersiapkan masa depannya?

Tempat parkir mobil di halaman warung makan (dokumen pribadi) 
Tempat parkir mobil di halaman warung makan (dokumen pribadi) 

Sudah setahun ini dia mencari ikan. Katanya penghasilannya lumayan. Jika hari baik, dia bisa pulang membawa uang Rp. 100.000. Pekerjaan itu dilakukannya seharian. Kadang jika cuaca bagus, dia akan mencari ikan hingga malam hari.

Pernah menjumpai hal yang mistis? Dia mengatakan pernah melihat sebuah penampakan di pinggir Rawa Pening, di kebun pisang dekat kampungnya, Cikal. Penampakan seperti apa? Banaspati katanya.

Banaspati menurut anak muda itu berwujud bola api yang sebentar kelihatan, sebentar hilang. Tidak hanya dia sendiri, tetapi dua orang rekannya yang tengah bersama mencari ikan dengan branjang juga melihatnya. Tidak merasa takut? Saya bertanya. Tidak, katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun