Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Di Sebalik Srikandi-Bisma (Episode 20)

10 Juni 2024   09:45 Diperbarui: 10 Juni 2024   10:14 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadis menari (IG=Yahya Kumarawangi Art) 

Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima, menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila

Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, ditelan deru kotamu

Walau kini kau t'lah tiada, tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, ditelan deru kota

Walau kini kau t'lah tiada, tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi (untuk selalu pulang lagi)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati (bila hati mulai sepi tanpa terobati)
Izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi (izinkanlah lagi)
Bila hati mulai sepi tanpa terobati (selalu pulang lagi, selalu pulang lagi)

6. Terjemahan dialog wayang Srikandi-Bisma

 Resi Bisma (RB):

Tidak salah lihat, ini Srikandhi yang maju di tengah peperangan.

Srikandhi (S):

Benar eyang Bisma.

RB: Apa di Amarta sudah tidak ada laki-laki?  Wanita yang penuh kerepotan kok maju dalam peperangan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun