Bagas menjelaskan,"Terima kasih, mereka teman kami. Kami sedang sedikit salah paham."
Orang 3 yang baru datang menyahut,"Biasa mahasiswa, rebutan cewek barangkali."
Orang 4 yang datang bersama orang 3 memperingatkan,"Hush."
Bagas dan Fitri berkata hampir berbarengan,"Maaf, permisi, kami mau lewat."
Bagas segera melaju bersama Fitri. Di sepanjang perjalanan mereka agak tegang. Fitri menjadi serba salah.
Rumah Fitri yang berhalaman luas sudah kelihatan. Suasana gelap. Bagas dan Fitri masuk ke halaman. Bagas memarkir motor, Fitri segera masuk ke rumah, ruang gandok sebelah kiri, berpapasan dengan Nyi Sutejo. Bagas menyusul ke ruang gandok.
"Baru pulang ndhuk," sapa Nyi Sutejo.
Fitri memberi salam,"Nggih bu." Fitri lalu masuk ke ruang lebih dalam.
"Nak Bagas yang ngantar? Wah terima kasih. Mari masuk," Nyi Sutejo berkata kepada Bagas.
Bagas menyalami Nyi Sutejo,"Ya bu, terima kasih, bapak ada?"
"Baru saja pergi bersama Danang. Malam ini disuruh ngendhangi wayangannya Ki Riya Timbul Hadiprayitno. Wayangan di Hotel Ambarukmo. Malah pesan kalau Nak Bagas tidak capek, disuruh nyusul ke sana," Nyi Sutejo menjawab sambil tersenyum.