"Oooo...Yang lagi main kendang itu siapa?" tanya Bagas Sambil menunjuk seorang pemuda yang lagi latihan ngendang kendangan jaipong.
"Adik, sekolah di SMKI," jelas Fitri singkat.
"Eh, maaf mengganggu, permisi saya mohon diri. Â Tolong jangan lupa sampaikan pesan saya untuk Bapak," Bagas sadar bahwa dia terlalu banyak bertanya dan segera minta pamit. Fitri Mengangguk sambil memperhatikan Bagas yang berdiri dan membalik hendak keluar.
Bagas menstarter motor, menganggukkan kepala, Fitri balas mengangguk sambil memperhatikan kepergian Bagas.Â
Warisan Budaya
Nyi Sutejo keluar dari kamar menyentuh bahu Fitri yang masih di bibir pintu. Â "Siapa itu?" tanyanya kepada anak gadisnya.
"Ngakunya sih namanya Bagas, siswa pedhalangan Bapak...," jawab Fitri sambil mengikat rambutnya dengan karet gelang.
"Ooo...yang dosen itu?" kata Nyi Sutejo sepertinya sudah paham.Â
"Lho ibu malah sudah tahu?" Fitri agak keheranan.
"Iya, Ramamu kan kadang-kadang cerita perihal siswa-siswanya. Â Katanya ada siswanya yang sudah dosen yang tekun dan berbakat ndhalang..." kata Nyi Sutejo.