"Selama saya tinggal di pastori, ini kali kedua. Yang pertama sekitar 7-8 tahun yang lalu. Â Yang lebih parah karena terjadi tengah malam, bahkan beberapa rumah joglo kayu jati terbang, tinggal pondasinya saja. Â Waktu itu gereja juga kena dampak, genting dan lantai-lantai kabur juga. Â Namun kali ini gereja aman, karena genting sudah kami ikat pakai kawat." Demikian Dwi Nindya mengakhiri penjelasannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!