"Selama saya tinggal di pastori, ini kali kedua. Yang pertama sekitar 7-8 tahun yang lalu. Â Yang lebih parah karena terjadi tengah malam, bahkan beberapa rumah joglo kayu jati terbang, tinggal pondasinya saja. Â Waktu itu gereja juga kena dampak, genting dan lantai-lantai kabur juga. Â Namun kali ini gereja aman, karena genting sudah kami ikat pakai kawat." Demikian Dwi Nindya mengakhiri penjelasannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!