Usaha Pelukis Godod Sutejo: Penanaman dan Pengeringan Bunga TelangÂ
Oleh: Suyito Basuki
Memasuki rumah yang bertajuk "Posnya Seni Godod" di bilangan jalan Sosrodiningratan Yogyakarta, langsung tercium aroma wewangian rempah-rempah. Ternyata nyonya rumah, mbak Atik sedang merebus jahe untuk diseduh bersama sirop bunga telang yang dibuat dari bunga telang yang masih segar.
Sehari sebelum saya berkunjung ke rumah Godod Sutejo yang sejatinya adalah pelukis senior Yogyakarta ini, saya sudah berkirim kabar sebelumnya bahwa saya akan mampir ke rumahnya sekaligus mencari materi penulisan tentang bunga telang yang sedang ia usahakan sebelumnya.
Betul, tak lama kemudian mbak Atik segera keluar menyajikan gelas-gelas yang telah terisi sirop bunga telang. Istriku diberi sirop bunga telang manis, sedangkan untukku aku minta dibuatkan seduhan bunga telang tanpa gula, yang tawar saja.Â
Saat diminum, ada aroma dan rasa jahenya. Segar...rasa haus pun jadi hilang dan berharap sirop dan seduhan bunga telang yang sedang naik daun dan diyakini mengandung banyak khasiat ini segera terbukti.
Bunga Telang dan Khasiatnya
Bunga telang menurut blog Kemenkes, disebut dengan nama latin clitoria ternatea. Tanaman ini berbunga warna biru cerah dan ungu yang khas, kelopak berbentuk corong, serta mahkota berbentuk kupu-kupu. (https://yankes.kemkes.go.id)
Lebih lanjut dalam blog Kemenkes itu dijelaskan bahwa bunga telang memiliki berbagai macam khasiat atau manfaat, yakni: baik untuk kesehatan otak, membantu memperbaiki mood atau suasana hati, mencegah kerontokan rambut dan merangsang pertumbuhan rambut, mengandung antioksidan, mengurangi peradangan, mengurangi resiko hipertensi dan penyakit jantung. Wah, banyak sekali ternyata khasiatnya ya?
Seniman Serba Bisa
Godod Sutejo memang seniman serba bisa. Tidak saja piawai dalam melukis, tetapi dalam usaha-usaha yang memperkuat perekonomian keluarga dia lakukan.
Pada awal-awal kariernya melukis di Yogyakarta, dia juga mendirikan usaha pembuatan pigura. Banyak peminat pigura saat itu, karena memang belum banyak yang membuka usaha pigura. Saat ini orang-orang yang membantunya dalam usaha pigura, hampir semuanya sudah memiliki usaha mandiri dalam pembuatan pigura.
Saat ramai-ramainya batu akik, dia juga mencoba mengumpulkan batu akik dari berbagai daerah dan menjualnya kepada siapa pun yang berminat. Kadang juga dia beraktifitas meski tidak menghasilkan uang.Â
Tahun 2022 yang lalu dia mendedikasikan diri untuk pengembangan keris dengan membuat desain-desain keris yang unik dan transparan. Harapannya keris yang adalah salah satu budaya adiluhung Jawa tidak hanya diminati oleh generasi tua tetapi juga generasi muda.
Proses Penanaman dan Pengeringan
Tentang penanaman tanaman telang, Godod Sutejo tidak memiliki lahan sendiri. Selain ia memanfaatkan tanah di samping rumah dan halaman, serta taman kampung, ia minta ijin tetangga perumahan tempat ia tinggal yang memiliki lahan kosong untuk dibersihkan dan ditanami telang.
Ada dua lahan kosong yang ditanami tanaman telang oleh Godod Sutejo. Dia berharap bahwa suatu ketika nanti lahan-lahan itu akan dijadikan wisata edukasi bagi masyarakat yang ingin melihat dan belajar membudidayakan tanaman telang.
Hampir tiap hari, Godod Sutejo dan keluarga memanen bunga telang. Bunga-bunga yang telah dipanen akan dikumpulkan dalam beberapa "tampah" atau alat yang biasa digunakan untuk menampi. Setelah bunga telang kering maka akan dimasukkan ke dalam kemasan plastik dan toples plastik diberi label.
"Sedang diurus ijin dari BPOM Yogyakarta," demikian mbak Atik memberi penjelasan tentang perijinan kesehatan dari badan yang berwewenang. Sebelum ada izin, bunga telang kering yang dikemas dalam plastik atau toples plastik itu, hanya ditaruh di sebuah meja dan ruang tamu. Kenalan-kenalan akan datang dan membelinya. Murah meriah, 1 plastik hanya dijual Rp. 50.000.
Ditawarkan kepada Pengunjung Penginapan
Kebetulan juga, rumah "Posnya Seni Godod" juga menyediakan penginapan semacam home stay bagi wisatawan baik lokal maupun manca negara. Ketika tamu itu pulang, maka ditawarilah mereka bunga telang yang dapat menjadi oleh-oleh bagi sahabat dan keluarga tamu.
Tentang jasa penginapan yang disediakan, Godod Sutejo memberi keterangan bahwa yang sering menginap justru tamu-tamu asing. Belum lama ini ada yang menginap pelukis dari Jepang, sehingga kemudian diadakanlah melukis bersama antara Godod Sutejo dan pelukis Jepang tersebut.
Saat saya dan istri berkunjung belum lama ini, kebetulan sekali ada tamu dari daerah Jawa Barat yang pamitan pulang setelah beberapa hari menginap. Langsung saja tamu tersebut ditawari untuk membeli bunga telang.
Setelah terjadi percakapan, maka membelilah tamu itu bunga telang yang telah dimasukkan ke dalam toples.
Dalam percakapan itu tentu saja, tuan rumah memberi persuasi tentang khasiat bunga telang, sehingga tamu tersebut berkeinginan untuk mencobanya.
Saat kami pamitan, kesegaran rasa sirop bunga telang masih terasa. Kami bergembira bisa mengunjungi Godod Sutejo. Saya panggilnya "mas" karena putra dari pakdhe Wonogiri.
Kami semakin bergembira ketika pulang diberi beberapa pot tanaman bunga telang, melati Belanda dan bungkusan-bungkusan bunga telang yang telah dikeringkan.
Terimakasih mas Godod Sutejo dan mbak Atik beserta keluarga atas segala kebaikan hatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H