"Sedang diurus ijin dari BPOM Yogyakarta," demikian mbak Atik memberi penjelasan tentang perijinan kesehatan dari badan yang berwewenang. Sebelum ada izin, bunga telang kering yang dikemas dalam plastik atau toples plastik itu, hanya ditaruh di sebuah meja dan ruang tamu. Kenalan-kenalan akan datang dan membelinya. Murah meriah, 1 plastik hanya dijual Rp. 50.000.
Ditawarkan kepada Pengunjung Penginapan
Kebetulan juga, rumah "Posnya Seni Godod" juga menyediakan penginapan semacam home stay bagi wisatawan baik lokal maupun manca negara. Ketika tamu itu pulang, maka ditawarilah mereka bunga telang yang dapat menjadi oleh-oleh bagi sahabat dan keluarga tamu.
Tentang jasa penginapan yang disediakan, Godod Sutejo memberi keterangan bahwa yang sering menginap justru tamu-tamu asing. Belum lama ini ada yang menginap pelukis dari Jepang, sehingga kemudian diadakanlah melukis bersama antara Godod Sutejo dan pelukis Jepang tersebut.
Saat saya dan istri berkunjung belum lama ini, kebetulan sekali ada tamu dari daerah Jawa Barat yang pamitan pulang setelah beberapa hari menginap. Langsung saja tamu tersebut ditawari untuk membeli bunga telang.
Setelah terjadi percakapan, maka membelilah tamu itu bunga telang yang telah dimasukkan ke dalam toples.
Dalam percakapan itu tentu saja, tuan rumah memberi persuasi tentang khasiat bunga telang, sehingga tamu tersebut berkeinginan untuk mencobanya.
Saat kami pamitan, kesegaran rasa sirop bunga telang masih terasa. Kami bergembira bisa mengunjungi Godod Sutejo. Saya panggilnya "mas" karena putra dari pakdhe Wonogiri.
Kami semakin bergembira ketika pulang diberi beberapa pot tanaman bunga telang, melati Belanda dan bungkusan-bungkusan bunga telang yang telah dikeringkan.