Seringkali saya jelaskan kepada pasangan yang akan menikah bahwa bahagia adalah keadaan yang menyenangkan, sehingga orang menikah itu untuk mencapai kesenangan bersama-sama, bukan supaya sengsara.
Harmonis adalah menunjuk rumah tangga yang selaras, memiliki kesamaan dalam bertindak maupun cita-cita sehingga tidak ada perselisihan di antara mereka.
Sejahtera adalah suatu keadaan dimana kebutuhan baik jasmani maupun rohani tercukupkan.
Oleh karena itu pasangan itu harus mengusahakan dengan bekerja keras dan melakukan upaya-upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapai rumah tangga yang bahagia, harmonis dan sejahtera.
Kondisi rumah tangga yang bahagia, harmonis dan sejahtera itu bukan hanya milik pasangan rumah tangga yang dibangun dengan start status sebagai jejaka dan perawan saja, tetapi juga pasangan dari status semula janda-duda.
Memang pasangan dari janda-duda ini melihat berbagai latar belakang kehidupan masing-masing sebelumnya, bukan perkara mudah untuk mewujudkannya.
Tetapi untuk menuju kebaikan, bukankah selalu ada peluang dari Sang Pencipta kehidupan yang selalu dibukakan. Tinggal bagaimana manusianya dalam mengusahakannya?
Harusnya manusia mengusahakan dengan sekuat tenaga dengan dilandasi iman dan doa-doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Oleh: Suyito Basuki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H