Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batu Akik, Pamornya Memudar dan Terus Menukik?

16 Mei 2022   09:48 Diperbarui: 16 Mei 2022   10:04 2024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai Jenis Batu Akik (Sumber Foto: riauaktual.com)

Harganya pengerjannnya pun memang special, tetapi menueurt Eko kasihan dengan yang antre lainnya.  Membuat satu batu akik jenis rubi dibutuhkan waktu setengah hari.  Padahal untuk pengerjaan batu akik biasa  bisa 30 batu akik dalam sehari.  

Meski jasa pembuatan batu akik rubi ini berkali lipat dari jasa pembuatan akik biasa, tetapi Eko merasa jenuh juga jika mengerjakan jenis rubi itu.  Harga batu akik jenis rubi berkisar 1 juta rupiah.

Kejadian Aneh

Eko menyebutkan beberapa peristiwa aneh saat mengerjakan pembuatan batu akik ini.  Pernah pelanggannya mendapatkan mimpi suapay mengambil batu di sebuah tempat tertentu.  Setelah orang tersebut mendapatkan batunya, maka batu tersebut dikerjakan Eko hingga menjadi batu akik sebagaimana yang dikehendaki orang tersebut.

Kejadian aneh juga pernah terjadi, pada waktu pembuatan batu akik, saat mau dikasih embanan, batu akik itu  hilang sendiri.  Pernah juga setelah batu akik dipoles, Eko perutnya sakit.  Dipoles itu maksudnya batu akik yang telah dibuat dimasukkan ke embannya. Pernah juga Eko kayak lumpuh begtiu.  "Setelah minum air putih, langsung sembuh," demikian kisah Eko. 

Faktor Memudarnya Batu Akik

Terkait dengan menukinya pamor akik, Eko berpendapat kemungkinan kolektor akik telah memiliki terlalu banyak koleksi dan mungkin juga faktor bosan dengan hobi ini.  

Menurut Eko,  pelanggannya rata-rata memiliki koleksi minimal 100 buah akik yang sudah jadi.  Misal ada jenis atau bentuk akik yang baru, maka pelanggannya itu akan memburu untuk menambah koleksinya.  

Ada di antara mereka yang sebagian masih menyimpan akik-akik mereka, tetapi ada juga yang akiknya dibagikan orang lain.  Eko pun sampai memesankan dompet besar khusus untuk tempat akik, supaya penyimpanannya menjadi rapi. 

Pada waktu booming akik, menurut Eko ada ada perkumpulan pengrajin akik.  Ada jadwal kumpul di Sekuping Jepara, sebulan sekali.  Mereka  ber tukar pangalaman dalam hal  pembuatan, pencarian batu dan lain-lain sekitar perbatuan akik.  

Tetapi dengan tidak lagi boomingnya batu akik, para pengrajin akik tidak lagi mengadakan pertemuan dan mereka pun juga harus beralih profesi untuk menghidupi keluarga mereka masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun