Saat mereka dalam penginapan, karena esok harinya mereka akan ke kantor yang akan mereka tuju, maka terjadilah peristiwa itu. Â Pembuat surat itu merayu dan memaksa DNG untuk menuruti kemauannya untuk berhubungan seks, dan terjadilah itu di luar perkiraan DNG.
DNG tidak jadi diterima di instansi pemerintah di kota propinsi tersebut. Â Tetapi hubungan mereka terus berlanjut hingga kurang lebih selama tujuh tahun. Â
Kemudian timbul kesadaran dalam diri DNG bahwa apa yang dilakukannya itu adalah salah. Â Jika kesadaran itu muncul, saat tengah malam ia bangun tidur, dia akan menangis dan karena merasa sangat berdosa. Â Tetapi untuk lepas dari dekapan si pembuat surat tadi bukan hal yang mudah.
Sampai akhirnya DNG berkenalan dengan putri dari rekan guru tadi yang adalah sesama pegawai negeri. Â Mereka sepakat untuk melanjutkan hubungan dengan lebih serius. Â Rupanya rencana itu didengar oleh si pembuat surat tadi, sehingga timbulah ancaman demi ancaman dan puncaknya ancaman pembunuhan seperti apa yang ditulis di surat yang ditunjukkan kepada saya.
Rekan-rekan si pembuat surat itu, menurut DNG Â melakukan teror, hampir setiap hari mereka menyambangi kantor dinas tempat DNG bekerja, seperti menjadi pengamenlah dan lain-lain. Â
Hal ini yang kemudian membuat DNG minta ijin atasannya untuk masuk kerja di malam hari, bukan di siang hari. Â Karena kalau masuk kerja di siang hari, dia takut kepergok oleh rekan-rekan si pembuat surat itu sehingg mendapat celaka karenanya.
Saat DNG bertanya kepada saya, apa yang harus ia lakukan, maka saya katakan jika memang apa yang ia lakukan selama ini membuatnya merasa berdosa, maka saya mendorongnya supaya memohon ampun kepada Tuhan. Â
Bukankah Tuhan justru mencari orang-orang berdosa untuk datang dan mohon pengampunan-Nya. Â Tentang rencananya meningkatkan hubungan dengan pacar wanitanya yang sekarang, itu adalah niat yang baik. Â Saya memotivasinya supaya hal itu dipertahankan, apa pun resikonya. Â Di akhir pertemuan kemudian kami berdoa menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Telah Berkeluarga Mempunyai Anak
Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Â Saya menjadi tenang, setidaknya tidak ada berita pembunuhan seperti semula yang kami khawatirkan. Â
Beberapa tahun kemudian saya bertemu dengan seorang saudara DNG di gereja tempat DNG dulu bergereja dan saya tanyakan kabar DNG bagaimana. Â