Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Lepas dari Kehidupan Gay

11 Mei 2022   09:53 Diperbarui: 11 Mei 2022   16:49 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Calon Mertua Datang ke Rumah

Tiba-tiba saja, seorang rekan, yang adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah negeri datang ke rumah.  Dia menyodorkan surat dengan tulisan tangan.  Inti surat itu adalah, jika sebut saja DNG meninggalkannya, kemudian menikah dengan putri dari rekan guru tadi, maka seseorang yang menulis surat itu akan menghabisinya.  

Saya kemudian diminta mengadakan pendekatan kepada orang yang menulis surat tersebut karena rekan guru tadi memandang saya cukup kenal dengan penulis surat itu, supaya tidak mencelakai DNG calon menantunya tersebut.

Terus terang saya sendiri bingung mau menjawab apa.  Akhirnya saya mengusulkan untuk lebih dulu berbicara secara pribadi dengan DNG. Saya perlu mengetahui apakah benar hal yang dibicarakan oleh calon mertuanya itu serta untuk mengetahui intensitas hubungan DNG dengan pembuat surat tersebut, sehingga mendapatkan ancaman yang sangat serius.  Saya juga akan melihat seberapa intensnya hubungan DNG dengan putri dari rekan guru tersebut.

Bertemu di Ruang Konseling Sekolah

Saat itu saya mengajar di sebuah sekolah SMA di kota kami.  Meski saya tidak mengajar Bimbingan Konseling, namun saya minta ijin kepala sekolah untuk dapat menggunakan ruang konseling karena saya mau ada "tamu" yang mau bicara rahasia, demikian kata saya kepada kepala sekolah.

DNG kemudian datang memenuhi undangan yang saya sampaikan lewat guru, rekan saya tadi yang adalah calon mertuanya.  Deskipsi tentang DNG sebagai berikut: orangnya masih muda, mungkin belum 30 tahun usianya.  Tubuhnya kurus dengan tinggi badan cukup, mukanya tampan, kulit kuning langsat. 

Gerakan tubuhnya kurang mantap, mungkin terbawa oleh sebuah rasa takut dengan lingkungan.  Pekerjaannya adalah sebagai seorang PNS di sebuah dinas.  Dia menyelesaikan sekolah di sebuah sekolah menengah kejuruan,

Kami masuk ke ruang konseling, duduk berhadap-hadapan.  Beberapa pertanyaan saya ajukan, dan mengalirlah kisah hidupnya yang di beberapa bagian, saya merinding mendengarnya.

Awal Mulanya Ditipu dan Dipaksa

Inilah awal petakanya.  DNG setelah lulus dari sekolah menengahnya ingin sekali segera bekerja.  Pembuat surat di atas yang adalah teman kakaknya, sangat baik perilakunya kepadanya.  Pembuat surat tersebut menawarkan jasa baiknya untuk mencarikan dan mengantar mendaftar kerja ke sebuah kota propinsi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun