Pada tahun  1574, Ratu Kalinyamat mengerahkan pasukan lautnya.  Mereka kemudian menyerang Portugis, meski disebut sudah berhasil menguasai kawasan orang pribumi, namun serangan itu digagalkan oleh Portugis karena dari segi persenjataan Portugis memang lebih unggul. Â
Dalam peperangan ini dua pertiga pasukan Jepara tewas, sebanyak 7000 orang tewas dan dimakamkan di Malaka.
Heroisme Ratu Kalinyamat dalam usaha mengusir penjajah Portugis, menjadikan seorang politisi, Lestari Moerdijat mengusulkan Ratu Kalinyamat menjadi Pahlawan Nasional kepada pemerintah.Â
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, S.Sos yang penulis temui sangat mnedukung usaha pengajuan Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional ini. Â
Menurutnya jika ini bisa terwujud, akan menjadi kebanggaan lagi bagi masyarakat Jepara, selain kebanggaan kepada R.A. Kartini. Â "Pengajuan awal ditolak, tetapi setelah ada bukti-bukti lagi tentang perjuangan Ratu Kalinyamat dari berbagai referensi yang ada di luar negeri, semoga kali ini pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional itu kepada Ratu Kalinyamat," demikian urai Bupati, Dian Kristiandi yang akan mengakhiri masa jabatannya pada akhir April 2022 ini.
Semoga saja, harapan Bupati dan masyarakat Jepara dapat segera terwujud dalam hal ini.  Oh ya, jika Anda pecinta kuliner buah durian, di depan monumen ke-3 patung wanita itu juga terdapat Pasar Ngabul yang dikhususkan menjual buah  durian. Â
Di tengah pasar itu terdapat patung durian. Â Silakan, sambil menikmati takjil di saat buka puasa, melihat patung 3 wanita yang lokasinya selalu ramai dikunjungi masyarakat Jepara, jangan lupa nikmati juga buah duriannya.
Sumber Penulisan:
Priyanto, Hadi: Ratu Kalinyamat Rainha de Jepara, Semarang: Yayasan Kartini Indonesia, 2018
Soeroto, Sitisoemandari: Kartini Sebuah Biografi, Jakarta: Gunung Agung, 1984