Cara pendidikannya pun berbeda dengan sekolah-sekolah pemerintah, melainkan seperti seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya. Â
Oleh karena itu, sekolah yang didirikan oleh Kartini ini tidak mau diafiliasikan dengan sekolah pemerintah. Â
Kartini tidak ingin aturan-aturan pemerintah Belanda yang diajarkan di sekolah pemerintah, diterapkan di sekolah bagi para gadis ini. Â
Pada masa itu, sekolah gadis yang didirikan Kartini untuk mewujudkan idenya wanita supaya  memiliki peran sederajat dengan kaum lelaki, bisa dikatakan sekolah yang didirikan Kartini, satu-satunya sekolah gadis di jajahan Hindia Belanda.  Sekolah tersebut dibuka pada bulan Juni 1903.
Kartini wafat pada tanggal 17 September 1904 di Rembang, beberapa hari setelah melahirkan putra kandungnya yang hanya seorang, RM Singgih yang kemudian diganti namanya menjadi RM Soesalit.Â
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia no. 108 Tahun 1964 tertanggal 2 Mei 1964 yang ditandatangi oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno, setelah menimbang RA Kartini almarhumah patut diberi penghargaan oleh Negara mengingat jasa-jasanya sebagai pemimpin Indonesia di masa silam, yang semasa hidupnya, karena terdorong oleh rasa cinta tanah air dan bangsa, memimpin suatu kegiatan yang teratur guna menentang penjajah di bumi Indonesia, serta mengingat Keputusan Pemerintah No. 217 tahun 1957 tentang pengaturan Pahlawan Kemerdekaan Nasional dan Keputusan Pemerintah No. 241 tahun 1988 tentang cara penetapan Pahlawan Kemerdekaan Nasional, maka diputuskanlah RA Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Dalam patung tiga wanita tersebut, Kartini diwujudkan dalam patung wanita bergelung, sedang memegang sebuah buku, seolah menggambarkan Kartini sedang mengajar. Â
Memang Kartini dikenal karena aktivitasnya mengajar para gadis dalam rangka membekali para gadis memiliki kehidupan sederajat dengan kaum lelaki, sehinga terkenal dengan istilah emansipasi itu.
Ratu Shima
Pada abad ke-8 berdirilah sebuah kerajaan Kalingga, yang diperintah oleh seorang ratu yang bernama Ratu Shima. Â
Ratu Shima terkenal dengan tindakannya dalam menegakkan keadilan dan kebenarannya. Â Menurut cerita, pernah terjadi, salah seorang puteranya menyenggol sebuah benda berharga di tengah jalan, yang tidak jelas siapa yang punya.Â