Tetapi kau perawan bertubuh telanjang dengan susu menantang
Senyummu di masa lalu, saat pualam kulitmu tak bisa mereka lupakan, selalu membayang
Desahmu yang kesakitan malah bangkitkan libido liar, sebabkan mereka semakin kesetanan
Wahai Mariupol  yang dulunya jelita,
Dengan  kerdap-kerdip lampu dan tawa penduduk kota
Haruskah kau akan jatuh seperti dua saudaramu Kherson dan Nova Karkhovka
yang telah rebah terpaksa di pelukan para dursila?
Oh Mariupol yang luluh lantak nan malang
Nasibmu tak lagi menentu
Sampai kapan kau kan bisa bertahan
Menunggu perjaka tampan pujaan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!