Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Stunting pada Anak dari Zaman ke Zaman dan Cara Mengatasinya

27 Januari 2022   08:28 Diperbarui: 27 Januari 2022   08:37 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antisipasi Stunting dengan Jamu Brotowali

Kondisi antisipasi stunting, sebenarnya sudah ada sejak dulu.  Para orang tua ketakutan jika anaknya sulit makan karena bisa berdampak gangguan kesehatan dan pertumbuhan mereka.  Seperti biasalah anak-anak selalu mengutamakan waktu bermainnya dari pada waktu makan.  

Jika anak seperti itu, maka orang tua akan memberikan jamu yang di lingkungan saya disebut "brotowali".  Jamu yang dibuat dengan bahan dasar rempah-rempah yang bernama brotowali dan lengkuas ini rasanya pahit sekali.  Jarang sekali anak dengan suka rela meminumnya.  

Maka dalam khasanah kosa kata Jawa ada istilah "dicangar".  Itu maksudnya anak dipaksa meminum jamu ini dengan cara ada orang yang memegangi anak dan membuka paksa mulutnya dan yang lain berusaha memasukkan jamu tersebut ke mulut anak yang sulit makan tersebut.  

Oleh karena itu, pada jaman dulu, saat orang tua berkata,"Tak jamoni brotowali lho" (Saya kasih jamu brotowali lho) anak takutnya bukan main.  Mendengar kalimat itu maka mereka akan segera makan nasi sesuai dengan anjuran orang tua berikut lauk pauknya.

Kalau jaman dulu kalimat tanya, "Mau makan apa?" itu maksudnya ingin makan apa ya, sementara tidak ada makanan apa-apa.  Ini jelas kondisi yang dapat menyebabkan stunting pada anak.  

Tetapi kalau zaman sekarang pertanyaan dengan kalimat, "Mau makan apa?" punya pengertian jenis makanan apa yang akan dimakan ya, tinggal memilih.  

Sekarang ini dengan kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia yang semakin membaik maka makanan bukan masalah lagi.  Tetapi hal ini tidak secara otomatis berdampak berkurangnya gangguan stunting pada anak.  Mengapa?  Hal ini karena pola makan anak sekarang sungguh berbeda dengan pola makan anak pada jaman dulu.  

Dulu di sekolah dasar, saya masih ingat, guru mengajarkan sebuah lagu "Empat Sehat Lima Sempurna."  Sampai sekarang saya masih ingat syairnya: "Empat sehat lima jadi sempurna, wahai kawan apa itu artinya, itu penting bagi kita semua, nasi lauk sayuran buah dan susu." 

Zaman Dulu dan Zaman Sekarang

Jadi sejak dulu anak-anak sudah mulai ditanamkan tentang asupan yang bergizi yang bisa membangun pertumbuhan fisik mereka supaya sehat dan normal.  Kalau saya amati anak-anak sekarang, mereka tetap diajar di sekolah tentang asupan bergizi, tetapi mereka mengabaikannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun