Nyemar Lagi

Usai acara, yang dihadiri oleh Plt. Bupati dan pejabat Forkopinda serta anggota Korpri, TNI-Polri dan pensiunan kabupaten dalam jumlah terbatas karena pandemi,  Semar bersama Petruk, Bagong dan para pemain kembali ke belakang panggung.  Kami membersihkan muka sambil bersenda gurau.

Terbersit pemikiran, kadang apa yang kita ucapkan di atas panggung, entah itu petuah atau kata-kata yang penuh pengharapan, dilupakan kalau sudah berada di belakang panggung.  Padahal semua kata-kata baik itu justru mendapat tantangan, mulai  di belakang dan kemudian di dunia nyata sehari-hari.  

Bagaimana cinta kasih Kristus itu memang sungguh menggerakkan kasih persaudaraan, bukan sebaliknya permusuhan sesama saudara anak bangsa ini, itulah yang harusnya kita buktikan!