Usai acara, yang dihadiri oleh Plt. Bupati dan pejabat Forkopinda serta anggota Korpri, TNI-Polri dan pensiunan kabupaten dalam jumlah terbatas karena pandemi, Â Semar bersama Petruk, Bagong dan para pemain kembali ke belakang panggung. Â Kami membersihkan muka sambil bersenda gurau.
Terbersit pemikiran, kadang apa yang kita ucapkan di atas panggung, entah itu petuah atau kata-kata yang penuh pengharapan, dilupakan kalau sudah berada di belakang panggung.  Padahal semua kata-kata baik itu justru mendapat tantangan, mulai  di belakang dan kemudian di dunia nyata sehari-hari. Â
Bagaimana cinta kasih Kristus itu memang sungguh menggerakkan kasih persaudaraan, bukan sebaliknya permusuhan sesama saudara anak bangsa ini, itulah yang harusnya kita buktikan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H