Mohon tunggu...
Suwandi Aris Wibowo
Suwandi Aris Wibowo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Pojok Pekalongan

Menulis adalah jalan ninjaku

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebuah Seni Melipat Jas Hujan

29 Mei 2022   16:56 Diperbarui: 29 Mei 2022   17:01 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Beberapa dari kita berharap jalanan di depan terang bak perbatasan jalan yang beda cuaca. 'Tau kan?' yang walau masih satu desa dimana ruas jalan satunya hujan sementara satunya kering.

Aku terbiasa naik motor dengan menyimpan jas hujan. Beberapa orang menaruh jas hujan bak pakaian habis kondangan. 'Tidak perlu rapi' dan asal muat ke dalam jok. Sebuah seni melipat yang unik karena memang penuh dengan tantangan. 

Bayangkan saja, begitu hujan turun, pengendara hanya punya waktu sekian menit sebelum air  mengguyur tubuh dan seisi jok motor.  Itu pun kalau pas bisa meneduh di tengah perkotaan, kalau sedang jalan di tengah sawah pasti jauh lebih menantang. 

Beberapa pengendara enggan melepas jas hujan meskipun sudah terang. Kondisi macam itu memang sudah biasa terjadi, sekali lagi 'palango' barangkali ada hujan susulan.

Seni melipas jas hujan memerlukan jam terbang meskipun sering kita temui. Dalam waktu yang singkat, pengendara menggerakan jari jemari untuk membalikan lipatan jas hujan, menentukan waktu yang pas buat dilepas/dipakai maupun sekedar teknik melipat pada jenis jas hujan yang berbeda. 

Bagaimana menurutmu? Perlu ada yang buka kursus seni melipat yang satu ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun